SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Foto Bensi Eceran
JIBI/Harian Jogja/Antara

JOGJA-Pengecer bahan bakar minyak bersubsidi jenis premium di Kota Jogja memilih untuk tidak menaikkan harga jual meskipun di beberapa wilayah seperti Kabupaten Gunung Kidul sudah terjadi kenaikan harga premium di tingkat pengecer.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

“Harga jualnya masih tetap sama Rp5.000 per liter. Saya tidak berani menaikkan harga. Nanti justru menimbulkan persepsi lain di masyarakat,” kata pengecer di Jalan Kenari Mangudi, Jogja, Rabu (19/6/2013).

Ia pun mengatakan, stasiun pengisian bahan bakar umum tetap memberlakukan pembatasan pembelian premium yaitu maksimal 20 liter per hari dengan menunjukkan surat rekomendasi dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Jogja.

“Sesuai surat, saya membeli premium di SPBU Jalan Wonosari. Jatah 20 liter per hari pun biasanya tidak langsung habis,” katanya.

Ia mengatakan, apabila sudah ada pengumuman resmi kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, akan segera membeli premium. “Jika SPBU melayani, maka saya akan membelinya. Tetapi kalau SPBU tidak melayani, saya memilih tidak berjualan saja sementara,” katanya.

Hal senada dinyatakan Mujiono yang belum menaikkan harga jual premium eceran. “Memang tidak ada kenaikan harga eceran. Mencari bensin juga masih mudah asal menunjukkan rekomendasi,” lanjutnya yang berjualan di Jalan Ipda Tut Harsono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya