KENAIKAN HARGA BBM: Giliran Hotel Bersiap Naikkan Tarif

JOGJA—Selain sektor pariwisata, perhotelan juga akan terkena dampak dari naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Jogja menyatakan siap menaikkan tarif produk.

“Industri perhotelan tentu akan berbeda dengan sektor riil. Kami ada ikatan dengan travel dan corporate juga, jadi tentunya turut berdampak,” ujar Ketua PHRI DIY Istidjab M Danunegoro saat dihubungi Harian Jogja, Rabu (19/6/2013).

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Kenaikan harga BBM akan ikut menaikkan harga berbagai produk hotel, baik produk bahan makanan maupun produk-produk lainnya. Kemungkinan untuk menaikkan tarif akan dilakukan pada produk-produk tertentu.

“Tapi kami tidak akan serta merta menaikkan tarif apalagi ini sebentar lagi puasa. Kami juga harus mengendalikan tarif, untuk menghindari perang tarif,” papar Istidjab.

General Manager Hotel Quality Yogyakarta ini menambahkan kenaikan tarif dapat terjadi pada tarif Meeting, Incentives, Conference and Exhibition (MICE) dan tarif restauran, mengikuti kenaikan harga bahan baku makanan. Istidjab memperkirakan kenaikannya dapat mencapai 10% sampai 15%.

“Kalaupun tarif naik, bisa jadi dari MICE-nya atau makanannya. Terutama MICE yang mungkin akan dinaikkan. Tapi ini masih melihat bagaimana keputusannya nanti,” tandas Istidjab.

General Manager In Charge Hotel Santika Premiere Jogja Sarmad menambahkan sampai saat ini masih akan melihat dan menimbang sejauh mana dampak kenaikan BBM terhadap bahan-bahan makanan. Adapun untuk kenaikan tarif kamar dan produk lainnya masih menunggu bagaimana kondisi harga berbagai produk nantinya.
“Kalau harus mengubah tarif, saat ini harus juga melihat persaingan hotel yang makin ketat,” ujar Sarmad.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, menilai rencana kenaikan harga BBM bersubsidi tidak tepat dari segi waktu.