SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Salah seorang warga asal Semin Gunungkidul, Wawan mengaku tertarik menggunakan pertamax sejak pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Meski harganya lebih mahal, namun dari sisi pembakaran, pertamax dinilai lebih halus, sehingga penggunaan bahan bakar bisa lebih irit.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Tarikannya lebih enak. Dari suara mesin juga lebih halus,” ungkapnya, Rabu (3/12/2014).

Wawan menjelaskan, sebelum menggunakan pertamax, dia harus merogoh kocek Rp30.000 untuk membeli bensin. Namun, setelah bensin naik, untuk bahan bakar yang sama merogoh uang Rp45.000. Sementara, saat menggunakan pertamax biasanya sekali mengisi Rp50.000.

“Memang hanya dapat sekitar 4,5 liter pertamax. Namun, dari sisi penggunaan juga tidak jauh berbeda dengan bensin. Sebab, biasanya saya mengisi tiga hari sekali,” katanya.

Dia pun berharap, agar pasokan petamax lancar. Sebab, Wawan mengaku sempat kesulitan mendapatkan pertamax di wilayah Semin, karena stok di SPBU di sana kosong.

“Kalau sekarang belum tahu. Akhir pekan lalu saya coba membeli pertamax, tapi kosong. Saya datang lagi di Senin [1/12/2014] lalu, tapi stok disana juga masih kosong,” aku dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya