SOLOPOS.COM - Ilustrasi demonstrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, BANTUL-Kepala Polsek Kasihan Bantul Kompol Fajar Pamudji menyatakan sebanyak satu pleton (25 orang) dan satu kompi petugas kepolisian (75 orang) disiagakan di lokasi demonstrasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di depan Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (20/11/2014).

“Kepolisian dari Polsek maupun Polres dikerahkan,” terang Fajar di sela-sela demonstrasi Kamis (20/11/2014).

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Kepolisian kata dia juga menyiapkan gas air mata bila kemungkinan terburuk terjadi.

“Gas air mata ada kami siapkan tapi baru dikeluarkan kalau situasi tidak terkendali,” paparnya.

Kepala Polres Bantul AKBP Surawan mengatakan polisi berupaya mencegah massa bergerak hingga ke jalan raya karena akan mengganggu lalu lintas pengendara.

“Kami jaga jangan sampai mengganggu ketertiban saja,” ujarnya.

Koordinator Lapangan (Korlap) aksi demonstrasi Suyoto mengatakan pemangkasan subsidi BBM mengakibatkan kesengsaraan bagi rakyat. Demonstran meminta presiden mencabut kebijakan tersebut.

“Cabut kebijakan menaikan harga BBM, cabut UU migas secara keseluruhan dan ganti dengan UU yang pro rakyat,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya