Jogja
Sabtu, 13 September 2014 - 21:45 WIB

KENAIKAN HARGA GAS : Industri Kuliner dan Hotel Terdampak

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Produk Bright gas dalam kemasan tabung 12 Kg (JIBI/Harian Jogja/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Harianjogja.com, JOGJA-Ketua Forkom UMKM Kecamatan Umbulharjo, Cahyo Triwibowo, menjelaskan kondisi kenaikan harga elpiji 12 kg dapat berimbas pada kenaikan harga penjualan produk UMKM berbasis kuliner.

“Harga produksi pastinya mengalami kenaikan, sehingga ada kemungkinan harga produk juga meningkat,” ujar Cahyo.

Advertisement

Kenaikan harga elpiji 12 kg juga dinilai akan menambah beban bagi konsumen. Bagi kalangan pengusaha, tak ada pilihan lain kecuali menyesuaikan kenaikan harga tersebut. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istijab Danunegoro mengatakan kenaikan harga elpiji 12 kg berdampak pada kenaikan beban operasional sektor hotel dan restoran.

“Setelah kenaikan tarif dasar listrik untuk kalangan industri, sekarang kenaikan elpiji, tentu ada dampak terhadap sektor perhotelan,” kata General Manager Grand Quality Hotel Jogja itu.

General Manager Bale Ayu Resto Jogja Yudiono mengatakan setiap ada kenaikan harga baik harga kebutuhan (sembako), maupun bahan bakar, pihaknya selalu menyesuaikan harga penjualan. Setiap bulan, satu restoran yang dikelola menghabiskan lima sampai enam tabung elpiji 12 Kg.

Advertisement

“Kami masih mencari alternatif lain misalnya beralih ke bright gas. Sebab, kompor kami menggunakan blower untuk memompa angin,” kata Yudi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif