SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Hengky Irawan/Harian Jogja)

Kenakalan remaja ditemukan di Sleman, puluhan pelajar ditemukan membawa senjata tajam

Harianjogja.com, SLEMAN – Puluhan anggota geng pelajar setingkat SMP dan SMA ditangkap petugas Polsek Sleman saat akan bersiap tawuran di kawasan Dusun Temon, Pendowoharjo, Sleman, Sabtu (11/6/2016) sore. Mereka berasal dari berbagai sekolah baik di Sleman, Kota Jogja dan Bantul melakukan konvoi dengan membawa senjata tajam (sajam).

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Sebelumnya sekitar 50 gerombolan motor yang didominasi pelajar secara tiba-tiba menyerang sebuah warung yang sedang dipakai nongkrong rombongan pelajar lain di Rumah Makan Toek Pitoe, Jalan Pakem – Turi, Dusun Mangunan RT04/RW06 Harjobinangun, Pakem, Sleman, Senin (6/6/2016) lalu saat jelang sahur.

Mereka mengobrak-abrik warung hingga rusak parah menggunakan senjata tajam, bom molotov, mercon dan kembang api, pemuda yang nongkrong pun kocar kacir. Penyerangan itu diduga dipicu perseteruan antar geng pelajar.

Kapolsek Sleman Kompol Teguh Sumartoyo menjelaskan, pihaknya menangkap 22 pelajar yang akan tawuran antar geng di kawasan Jalan Temon, Pendowoharjo. Tertangkapnya gerombolan pelajar itu berawal dari keresahan masyarakat yang melihat rombongan pelajar menggunakan sepeda motor yang memenuhi badan jalan.

Tak hanya itu, di sepanjang jalan komplotan tersebut juga membawa berbagai macam senjata tajam seperti gir, pedang, pentungan dan lain-lain. Para pelajar yang rata-rata SMP itu berjajar dari arah timur jalan Turi menuju ke barat memasuki kawasan Jalan Temon. Mereka tengah melakukan konvoi kelulusan pelajar SMP.

“Itu berawal dari laporan warga yang meminta kepada kami untuk diturunkan anggota secepatnya karena ada konvoi anak SMP membawa senjata tajam ke arah barat jalan Turi lewat jalan Temon. Mereka berombongan membawa gir dan senjata tajam lain,” ungkap Teguh, Minggu (12/6/2016).

Bahkan menurut keterangan warga, lanjutnya, rombongan itu sempat berpapasan dengan gerombolan pelajar dari SMP lain dan nyaris terjadi bentrok di tengah jalan. “Mau tawur juga di jalanan, tepat depan rumah warga, warga resah,” tegasnya.

Setelah mendapatkan laporan tersebut, pihaknya mengerahkan seluruh petugas Polsek Sleman untuk menuju lokasi. Petugas melakukan penyisiran di sepanjang kawasan Temon. Sedikitnya 22 pelajar ketika berusaha kabur dari kejaran aparat, lalu berhasil ditangkap kemudian diangkut ke Mapolsek Sleman. Satu pelajar diantaranya langsung dipulangkan kepada orangtuanya karena terjatuh dan terluka pada lengannya.

Sedangkan 22 pelajar masih diamankan di Mapolsek Sleman untuk menjalani pemeriksaan dan pembinaan. Langkah itu ditempuh, agar ketika terjadi tawuran serupa para pelajar itu dengan mudah diidentifikasi.

Dari hasil pendataan, para pelajar itu berasal dari SMP N 1 Tempel empat pelajar, MTs N Ngemplak satu pelajar, SMP N 3 Sleman tiga pelajar, SMP N 5 Sleman delapan pelajar dan MAN Pakem ada satu pelajar. Sedangkan pelajar dari Kota Jogja berasal dari SMP Muhammadiyah 8 satu pelajar, SMK Muhammadiyah 1 Jogja ada dua pelajar, SMK PIRI Jogja satu pelajar, SMK Tamansiswa Jetia satu pelajar. Kemudian dari Bantul berasal dari SMP Muhammadiyah Wiyoro, Banguntapan ada satu pelajar yang turut diamankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya