SOLOPOS.COM - Suasana Pantai Parangtritis saat hari libur Natal, Sabtu (25/12/2021). (Harian Jogja/Catur Dwi Janati)

Solopos.com, BANTUL — Pantai Parangtritis yang terletak di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan destinasi wisata populer. Di balik keindahannya, pantai ini menyimpan kisah misteri yang kerap dikaitkan dengan kejadian buruk yang menimpa wisatawan.

Ombak besar yang menggulung tinggi di pantai tersebut kerap memakan korban jiwa. Sudah banyak pemberitaan tentang wisatawan maupun nelayan yang terseret ombak hingga hilang dan meninggal dunia di sana. Hal ini patut diwaspadai oleh pengunjung, agar tidak terjadi hal buruk ketika berwisata ke sana.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Lantas, mengapa Pantai Parangtritis berbahaya?

Baca juga: Ombak Pantai Parangtritis: Favorit Peselancar, Tapi Mematikan

Dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Senin (10/1/2022), ombak besar dengan pantai berpasir tanpa karang menjadikan Parangtritis sebagai destinasi favorit di Jogja.

Ombak yang tinggi dan besar di Pantai Parangtritis ini memikat peselancar di dunia. Gulungan ombak Samudra Hindia itu menjadi tantangan bagi para peselancar.

Pemandangan tebing bebatuan yang indah dan kehangatan pasir pantai membuat Parangtritis menjadi destinasi favorit. Bukan hanya wisatawan lokal, tetapi juga peselancar profesional datang ke sana untuk menaklukkan gulungan ombak Samudra Hindia itu.

Baca juga: 3 Pantai di Jogja dengan Ombak Ganas, Waspada Lur!

Meskipun demikian, ombak di pantai tersebut juga dikenal mematikan. Sudah banyak kejadian wisatawan meninggal dunia akibat terseret ombak yang tingginya lebih dari dua meter. Berdasarkan mitos yang berkembang di masyarakat, hilangnya wisatawan yang terseret ombak dikaitkan dengan sosok mitologi Nyi Roro Kidul. Padahal sebenarnya kejadian itu bisa dijelaskan secara ilmiah.

Berdasarkan sejumlah hasil penelitian, hal tersebut disebabkan oleh fenomena rip current atau ombak mematikan yang sering terjadi di Pantai Parangtritis. Ombak ini disebut juga sebagai ombak penarik manusia.

Baca juga: Waspada Gulungan Ombak Mematikan di 3 Pantai Jogja Ini

Ombak Penarik Manusia di Pantai Parangtritis

Rip current adalah arus yang bergerak dari pantai menuju ke laut yang dapat terjadi setiap hari dengan kondisi bervariasi mulai dari kecil, pelan dan tidak berbahaya, sampai arus yang dapat menyeret orang ke tengah laut. Hal ini terjadi akibat hubungan antara gelombang yang datang menuju pantai dan kondisi morfologi pantai (NOAA, 2005).

Rip current terkonsentrasi melewati jalur sempit (rip chanel) yang mengalir kuat kearah laut dari zona hempasan melintasi gelombang pecah hingga ada di laut lepas-pantai (Sunarto, 2003).

Baca juga: Tak Cuma di Pantai Glagah, Lebeng Ada di Sepanjang Pantai Selatan Jogja

Dikutip dari situs BMKG, Minggu (9/1/2022), kemunculan rip current atau lebeng dalam bahasa masyarakat lokal tidak bisa diprediksi. Oleh sebab itu wisatawan yang berkunjung ke pantai kawasan Jogja diminta selalu waspada.

Memperhatikan permukaan laut menjadi kunci untuk menghindari ombak mematikan. Jika permukaan laut terlihat lebih tenang, maka bisa saja sedang terjadi rip current. Begitu juga jika ombak yang datang warnanya lebih keruh, akibat arus yang sangat kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya