SOLOPOS.COM - Gubuk milik Sagi dan Sedih. Di salah satu sudut gubuk, terdapat sebuah kentongan sebagai tanda waktu makan siang. (JIBI/Harian Jogja/Khusnul Isti Qomah)

Kentongan di Gunungkidul bukan hanya sebagai tanda bahaya tetapi juga jam dan alat pengusir monyet.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Kentongan umumnya dikenal sebagai tanda bahaya. Adapun di Gunungkidul, alat ini dimanfaatkan sebagai penunjuk waktu hingga pengusir monyer ekor panjang.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Pada umumnya, kentongan digunakan untuk memberikan kode ketika ada suatu kejadian di sebuah pemukiman, misalnya untuk memberitahu adanya pencurian. Untuk masyarakat zaman dahulu, kentongan merupakan alat komunikasi tradisional.

“Kalau di sini, kentongan ini berfungsi untuk menunjukkan waktu makan,” ungkap Sagi, warga di Dusun Gatak I, Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari, , Kamis (30/1/2015).

Sagi menjelaskan ketika menggarap ladang baik sendiri maupun menggunakan jasa tetangganya, tuan rumah biasanya menyediakan makan siang. Ladang yang digarap pun luas dan letaknya bisa saja jauh dari gubuk.

“Saat sudah waktu makan, kami memukul kentongan. Tujuannya agar mereka tahu sudah waktunya makan,” ujar dia sembari tertawa.

Sedih pun menimpali, setelah mendengar kentongan tersebut, warga pun mendatangi sumber suara. Mereka tahu bahwa saat itu, saatnya mereka istirahat siang dan menyantap makan siang yang sudah disediakan.

Berbeda dengan fungsi kentongan di Desa Jetis, Kecamatan Saptosari. Warga desa juga memiliki kentongan di gubuknya. Mereka menggunakan kentongan itu untuk menakut-nakuti monyet ekor panjang yang menyerang ladang.

Saat melihat pergerakan monyet, dengan segera kentongan itu dipukul untuk mengusir gerombolan monyet. Cara itu lumayan efektif untuk mengusir mereka. Bunyi kentongan itu, juga menjadi sinyal bagi petani lainnya untuk waspada akan adanya serangan monyet ekor panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya