Jogja
Selasa, 31 Januari 2012 - 17:57 WIB

KEONG Menyerang, Petani Lendah Resah

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hama keong mas (HARIAN JOGJA/ABDUL HAMIED RAZAK)

Hama keong mas (HARIAN JOGJA/ABDUL HAMIED RAZAK)

KULONPROGO—Sejumlah petani di Dusun Tempel, Bumirejo, Kecamatan Lendah, mengaku resah karena tanaman padi yang baru ditanam kini diserang hama wereng dan keong mas. Petani khawatir panen mereka gagal bila tidak ada bantuan dari Dinas Pertanian.

Advertisement

Tukiyem, 70, petani warga Tempel, Bumirejo, mengaku dalam beberapa hari terakhir tanaman padinya yang baru ditanam habis dimakan keong mas. Dia pun harus menanam kembali benih padi untuk mengganti padinya yang belum berumur seminggu.

“Tobat saya. Karena dimakan keong mas, tanaman padi saya harus ditanam ulang. Padahal, baru ditanam kemarin, malah dimakan keong,” keluh Tukiyem saat ditemui di sawahnya, Selasa (31/1).

Hal sama juga dirasakan Purwanto, 30 dan Barji, 35, keduanya petani asal Tempel, Bumirejo. Menurut Purwanto, hama keong mas mulai menyerang pertanian padi sejak dua minggu terakhir. “Tidak ada obatnya. Saya pakai Puradan, keongnya tidak mati. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah mengambil keong itu satu persatu,” jelasnya yang memiliki sekitar 1.200 meter sawah di Tempel.

Advertisement

Menurut para petani, meski pencarian dan pengambilan keong-keong mas dilakukan setiap hari, hama tersebut seakan tak pernah mau hilang. Dalam sehari, bisa ribuan keong mas yang didapat dari area persawahan mereka. Petani menduga, hama tersebut terbawa oleh saluran air di sepanjang sisi sawah mereka.

“Hari ini saja, saya sudah mendapat satu plastik besar keong. Setiap hari harus diambil. Kalau tidak dibuang, keong-keong ini nanti dibuat sebagai makanan bebek,” tutur Purwanto.

Para petani berharap agar ada perhatian dari pemerintah atau dinas terkait untuk mengatasi serangan hama keong mas tersebut. Sebab, selama ini petani mengaku harus menambah pengeluaran untuk membeli bibit padi tambahan sebagai pengganti bibit padi (IR64) yang dimakan keong.(HARIAN JOGJA/Abdul Hamied Razak)

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Keong Padi Petani Sawah
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif