SOLOPOS.COM - Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo (memakai topi) ikut bergotong royong membangun rumah. (JIBI/Harian Jogja/dok)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo meminta tokoh masyarakat tidak bingung memilih warga yang harus dibantu dalam program bedah rumah.

Sekalipun, jumlah rumah yang harus dibedah belum seimbang dengan kemampuan anggaran. Menurutnya, tokoh masyarakat harus pandai dan detail melihat kebutuhan warga sehingga bantuan tetap tersalurkan.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

“Rumah yang dibantu adalah rumah warga yang paling layak dibenahi dan paling menderita,” ujarnya di sela-sela kegiatan bedah rumah di Kecamatan Sentolo, Minggu (14/12/2014).

Ia menjelaskan, bedah rumah sebagai wujud perhatian terhadap warga miskin sekaligus membuat rumah tidak sehat menjadi sehat. Tidak hanya itu, bedah rumah juga menjadi ajang silaturahmi pimpinan daerah dengan masyarakat.

Kepala Desa Tuksono Panut Hadi Santoso mengaku sempat kebingungan dalam menentukan rumah yang layak dibedah. Ia menyebutkan, terdapat tiga rumah yang paling parah dan mendesak untuk dibedah. “Masyarakat sempat bingung menentukan pilihan,” tuturnya.

Dipaparkannya, pilihan bedah rumah pun jatuh kepada Murtini, 40, warga Pedukuhan Karang, Tuksono yang sudah roboh sekitar dua tahun lalu. Selama ini Murtini beserta kedua anaknya hanya menumpang di rumah saudara yang letaknya berdekatan.

Selain mendapat bantuan pembangunan Rp10 juta dari Pemkab Kulonprogo, bantuan swadaya masyarakat yang terkumpul sebesar Rp10 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya