SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JOGJA — Kabupaten Sleman tercatat paling banyak mengirimkan peserta transmigrasi pada 2012 ini.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Kuota transmigrasi di DIY pada 2012 sebanyak 325 KK. Dari jumlah tersebut Sleman tercatat paling banyak mengirimkan warganya untuk melakukan transmigrasi, yakni sebanyak 95 KK. Sedangkan daerah yang banyak dituju adalah Kalimantan.

Kepala Bidang Transmigrasi, Dinsosnakertrans DIY, Suparno menjelaskan minat transmigrasi belakangan cenderung berubah ke wilayah Kalimantan.

Menurut dia, Sumatera yang sebelumnya menjadi tujuan transmigrasi kini mulai berkurang peminat karena faktor geografis.

“Dahulu paling banyak peminat transmigrasi ke Sumatera. Namun saat ini tanah-tanah di Sumatera mulai habis, agaknya sekarang mulai banyak peminat transmigrasi ke Sulawesi dan Kalimantan,” katanya.

Suparno menambahkan, penganggaran yang dilakukan oleh pemerintah dalam pelaksanaan transmigrasi ini dilakukan dengan sharing. Penganggaran dilakukan dari APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi dan juga anggaran dari Kementrian Trasmigrasi.

“Jadi besaran pengiriman peserta transmigrasi ini disesuaikan pula dengan kemampuan masing-masing daerah asal juga,” katanya.

Selasa (12/6) malam dilakukan diskusi antara daerah penerima dan daerah asal yang difasilitasi oleh Dinsosnakertrans DIY. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Hotel Gowongan Inn. Suparno menjelaskan, kegiatan ini dilakukan sebagai ajang media komunikasi, informasi dan edukasi antara daerah pengirim dan daerah penerima.

Beberapa daerah penerima yang hadir dalam kegiatan tersebut ialah Bulungan Kalimantan Timur, Musi Banyu Asin Sumsel, Kubu Raya Kalbar, Sukamara Kalteng, Ponawe Selatan Sulteng. “Saat ini Kabupaten Gunungkidul dan Bantul sebagai daerah pengirim dan Sukamara dan Musi Banyuasin sebagai daerah penerima yang belum melakukan tandangan kerja sama transmigrasi tahun 2012 ini, dengan penandatanganan ini maka kedua daerah ini bisa mengirimkan warganya kesana,” katanya.

Dijelaskan Suparno keberhasilan program transmigrasi baru dapat dilihat setelah menjalani proses yang cukup lama. Bagi daerah asal dinyatakan berhasil setelah 15 tahun karena untuk tahap penyesuaian itu membutuhkan waktu sekitar lima tahun. “Kemarin saya bertemu peserta Transmigrasi penempatan di Sumatera Barat pada 1991 sekarang penghasilannya rata-rata sudah mencapai Rp10 juta, karena termasuk berhasil mengelola kebun sawit,” katanya.

Namun, Suparno menjelaskan, dibalik keberhasilan program transmigrasi ada pula bayangan persoalan dalam program pemerataan penduduk itu. Dia menyebut, persoalan transmigrasi mulai muncul setelah warga pendatang tampak berhasil melakukan pengelolaan lahan.

Sementara, kata Suparno, sebelum datang warga transmigrasi lahan tersebut kosong dan tidak ada pemiliknya. “Masalah yang muncul biasanya karena lokasi daerah penerima belum siap, warga baru ada masalah setelah mereka menetap, padahal sebelumnya lahan disana dibiarkan tidak ada pemiliknya, kita tidak mengingkari itu,” katanya.

Kuota Transmigrasi 2012
No Kabupaten             Kuota (KK)
1.    Sleman                   95
2.   Bantul                     85
3.   Gunungkidul       60
4.   Kulonprogo        60
5.  Jogja                        25
Jumlah                       325

Sumber: Dinsosnakertrans DIY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya