Jogja
Kamis, 5 Februari 2015 - 04:40 WIB

KERACUNAN BANTUL : Buruh Dong Young Keracunan Lagi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Keracunan (JIBI/Dok)

Keracunan Bantul terjadi di pabrik rambut palsu Dong Young.

Solopos.com, BANTUL — Buruh pabrik rambut palsu PT Dong Young Tress kembali mengalami keracunan makanan, Rabu (4/2/2015).

Advertisement

Informasi yang dihimpun Harian Jogja ini, gejala keracunan makanan itu terjadi sekitar Pukul 18.00 WIB, saat ratusan karyawan menyantap makan malam yang disediakan oleh jasa penyedia makanan Ridho Catering.

Sebelumnya sekitar Pukul 17.00 WIB, sebanyak 940 bungkus makanan tiba di pabrik yang beralamat di Dusun Nganyang, Sitimulyo, Piyungan Bantul. Selanjutnya sekitar Pukul 17.45 WIB hingga Pukul 18.10 WIB, para buruh istirahat menyantap makanan.

Sekitar 15 menit setelah makan, sejumlah karyawan merasakan mual, muntah dan pusing. Dua orang diantaranya sampai pingsan dan dilarikan ke RS Permata Husada, Pleret, Bantul.

Advertisement

Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PT Dong Young Trees Agung Sutrisno dimintai konfirmasi membenarkan kejadian itu. Total ada 11 orang karyawan yang mengalami keracunan. “Tiga orang sudah pulang dari RS sedangkan delapan lainnya masih dirawat,” kata Agung Rabu (4/2/2015) malam.

Agung mengatakan, para buruh pembuat wig itu menyantap makanan berupa gulai ayam dan telur serta sayur nangka dan kacang panjang. Perusahaan memesan makanan di katering yang sudah memenuhi syarat perizinan.

Jasa katering itu beralamat di daerah Gilang Ledok, Kota Gede, Jogja. “Kami sudah menggunakan katering yang memenuhi syarat karena sudah ada izinnya,” tutur dia.

Advertisement

Kepala Seksi (Kasi) Surveillance Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Widayati mengaku baru mendapat kabar keracunan buruh pabrik Dong Young Tress dari media. Ia baru mengecek data pasien ke RS Permata Husada.

“Ini petugas kami tengah menelepon pihak rumah sakit,” imbuhnya.

Keracunan massal bukan kali pertama terjadi di perusahaan asal Korea Selatan itu. November lalu, lebih dari 100 orang karyawan pabrik mengalami kejadian serupa dan dilarikan puskesmas Piyungan serta sejumlah rumah sakit terdekat. Perusahaan kala itu menggunakan jasa katering yang tidak mengantongi izin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif