Jogja
Jumat, 23 Januari 2015 - 15:40 WIB

KERACUNAN MAKANAN : Investigasi Butuh Waktu Dua Pekan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa korban keracunan massal yang masih menjalani observasi di Rumah Sakit Panti Nugroho, Pakem, hingga Kamis (22/1/2015) siang. (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Keracunan makanan, proses investigasi penyebab membutuhkan waktu dua pekan.

Harianjogja.com, SLEMAN-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman menerjunkan tim investigasi untuk mencari penyebab utama kasus keracunan massal yang menimpa karyawan sebuah perusahaan garmen di Dusun Balong, Donoharjo, Ngaglik, Sleman, Rabu (21/1/2015). Tim mengambil sejumlah sampel makanan dan muntahan karyawan untuk diuji di Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Jogja.

Advertisement

Kepala Dinkes Sleman, Mafilindati Nuraini mengatakan hasil pengujian sampel paling cepat bisa diketahui dalam dua pekan mendatang.

“Kemungkinan besar disebabkan bakteri, bisa dari bahan makanannya, cara pengolahan, hingga alat dan tempatnya. Namun untuk kepastiannya, kami masih menunggu hasil uji laboratorium,” ujarnya, saat ditemui di kantornya, Kamis (22/1/2015).

Meski demikian, berdasarkan temuan awal tim investigasi, dua dari tiga katering yang hari itu menyuplai makan siang para karyawan tidak memiliki sertifikat Laik Hygiene Sanitasi. Namun, Mafilindati enggan menyebutkan katering mana yang dia maksud.

Advertisement

“Temuan ini akan menjadi data tambahan penelitian kami terhadap kasus ini. Namun, kami tidak mau berspekulasi,” ungkap dokter yang akrab disapa Linda tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif