Jogja
Jumat, 23 Januari 2015 - 20:20 WIB

KERACUNAN MAKANAN : Jumlah Korban Bertambah Jadi 107 Orang

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa korban keracunan massal yang masih menjalani observasi di Rumah Sakit Panti Nugroho, Pakem, hingga Kamis (22/1/2015) siang. (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Keracunan Sleman bertambah, dari 70 orang menjadi 107 orang.

Harianjogja.com, SLEMAN-Jumlah korban keracunan massal keracunan massal yang menimpa karyawan sebuah perusahaan garmen di Dusun Balong, Donoharjo, 

Advertisement

Ngaglik, Sleman, Rabu (21/1/2015) yang terdata Rumah Sakit (RS) Panti Nugroho, Pakem terus bertambah.

Semula korban keracunan berkisar 70 buruh, hingga Kamis (22/1/2015) pukul 17.00 WIB total korban telah mencapai 107 orang. Empat orang di antaranya harus menjalani rawat inap karena masih dalam tahap observasi.

“Rata-rata keluhannya sama. Pusing, mual, lalu muntah. Hanya saja munculnya gejala tergantung daya tahan tubuh pasien. Ada yang selang dua jam usai makan langsung merasa mual, tapi ada juga yang baru malam harinya baru terasa,” kata Direktur Utama RS Panti Nugroho, Tandean Arif Wibowo.

Advertisement

Tandean menambahkan permasalahan utama korban yang masih menjalani rawat inap adalah dehidrasi atau kekurangan cairan.

“Semakin sering muntah, semakin banyak cairan yang harus segera diganti,” jelasnya kemudian.

Yeni, salah satu korban keracunan massal mengaku lega karena diizinkan pulang setelah dirawat di RS Panti Nugroho sejak Rabu malam. Warga Nepen, Candibinangun, Pakem itu mengaku sudah tidak merasa mual meski tubuhnya masih lemas dan pusing.

Advertisement

“Paling baru masuk kerja hari Senin,” katanya, saat ditemui Kamis siang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif