Jogja
Kamis, 3 November 2016 - 07:20 WIB

KERACUNAN SLEMAN : Rendang Bawaan Jadi Penyebab?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pihak manajemen restoran Pringsewu saat menunjukkan surat yang dikeluarkan oleh Dinkes Kota Corebon terkait hasil uji sampel makanan yang dinyatakan memenuhi standar kelayakan, Rabu (2/11/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Keracunan Sleman yang terjadi pekan lalu memberikan sejumlah gambaran.

Harianjogja.com, SLEMAN — Kasus keracunan massal yang menimpa puluhan siswa study tour SMA N 1 Tangerang Banten di Kawasan Bantul, Jumat (21/10/2016) pekan lalu menimbulkan banyak spekulasi.

Advertisement

Ada beberapa pihak yang menyebut kejadian keracunan tersebut berasal dari makanan yang disantap siswa saat makan malam di restoran Pring Sewu Cabang Gronggong, Cirebon. Namun demikian hal tersebut tidak benar, pihak manajemen restoran Pring Sewu menepis adanya dugaan tersebut dengan menunjukkan hasil lab dari Dinas Kesehatan (dinkes) Kabupaten Cirebon yang menunjukkan sampel makanan di restoran tersebut tidak bermasalah dan memenuhi standar.

Manajer Pringsewu Cabang GronggongJoko Ismanto saat jumpa pers, Rabu (2/11/2016) mengatakan keyakinan dari pihak Pring Sewu juga diperkuat adanya pernyataan dari kru bus dan tour leader (tl) yang saat kejadian menyantap makanan yang sama mereka tidak mengalami sakit perut ataupun keracunan.

Advertisement

Manajer Pringsewu Cabang GronggongJoko Ismanto saat jumpa pers, Rabu (2/11/2016) mengatakan keyakinan dari pihak Pring Sewu juga diperkuat adanya pernyataan dari kru bus dan tour leader (tl) yang saat kejadian menyantap makanan yang sama mereka tidak mengalami sakit perut ataupun keracunan.

(Baca juga : KERACUNAN SLEMAN : Pringsewu Gronggong Klaim Makanan & Layanan Restoran Teruji)

“Kami tanya kepada salah satu kru bus, sekaligus kami mengklarifikasi apakah yang keracunan itu semua murid beserta seluruh kru dan atau hanya beberapa siswa saja. Saat itu ia menjawab hanya beberapa siswa saja,” katanya.

Advertisement

“Disitu kelengahan kami, seharusnya selain makanan yang kita sajikan tidak boleh berada di meja tersebut, namun demikian karena sudah langganan maka pelayanan kepada tamu untuk kelonggaran itu kami berikan. Pada saat itu pihak agen travel juga sempat meminta untuk makanan tersebut dihangatkan oleh salah satu pelayan,” ujarnya.

Selain itu pihak restoran juga telah meminta klarifikasi kepada pihak agen travel terkait kejadian ini. Fakta lain seperti setelah makan malam rombongan sempat berhenti di rest area dan saat itu banyak siswa yang jajan di area tersebut, dan pada keesokan harinya rombongan sempat transit dan makan pagi juga di restoran lain membuat pihak Pring Sewu merasa perlu untuk melakukan klarifikasi.

Hal tersebut juga dilakukan karena timbul kekhawatiran dari pelanggan loyal yang terpengaruh dengan berita yang tidak benar tersebut.

Advertisement

“Kami memiliki tanggung jawab untuk memberikan pernyataan ini, supaya semuanya jelas. Hal tersebut kali harapkan juga dilakukan oleh pihak agen travel untuk memberikan pernyataan yang sama supaya tidak ada kesalahan persepsi di masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu Manajer Pringsewu Cabang Sleman menambahkan bahwasanya selain bahan, peralatan dapur yang digunakan oleh pihaknya juga telah lolos uji kelayakan. Bahkan para karyawan pun secara rutin juga diperiksa kesehatannya untuk memastikan karyawan tidak menderita penyakit menular seperti TB.

“Selama tiga bulan sekali peralatan selalu dicek. Kami juga sudah bersertifikat dari dinkes jadi bisa kami pastikan kami selalu melakukan kontrol secara intensif,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif