Jogja
Selasa, 28 Maret 2017 - 04:20 WIB

KERAJINAN BANTUL : Rencana Pembangunan Sentra Industri Pajangan Terkatung-katung

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kerajinan Kursi Mini (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Kerajinan Bantul direncanakan memiliki sentra industri di Pajangan

Harianjogja.com, JOGJA–Rencana Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) DIY untuk membangunan cluster/sentra industri di Pajangan Bantul masih terkatung-katung.

Advertisement

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) HIMKI DIY, Timbul Raharjo mengatakan hal tersebut dikarenakan pihak perbankan tidak dapat memberikan bantuan pembiayaan berupa kemudahan kredit.

“Padahal tanah itu sudah kami DP Rp50 juta agar harganya tak naik,” ujar dia saat dihubungi lewat telepon pada Minggu (26/3/2017).

Rencana pembangunan sentra tersebut merupakan usaha para pelaku industri untuk membantu pemerintah mencapai target ekspor. Selama ini target tersebut belum dapat tercapai karena kendala perijinan dasar yang dihadapi para pelaku industri.

Advertisement

Salah satu perijinan tersebut adalah verifikasi legalitas kayu atau SVLK yang mensyaratkan dokumen peruntukan lahan untuk industri. Jika tak memiliki SVLK, produk tersebut dianggap ilegal oleh pasar luar negeri.

Timbul mengatakan selama ini HIMKI DIY telah berusaha mendatangi beberapa lembaga perbankan dan berkomunikasi dengan pemerintah. Namun belum ada titik terang terkait rencana pembangunan sentra industri ini.

Perbankan menolak memberikan kredit karena peraturan yang mengatur peminjam harus merupakan lembaga yang legal, sedangkan pemerintah tak memberikan kemudahan dalam hal peraturan perijinan tersebut.

Advertisement

“Ya kami harap pemerintah itu help us, supaya mereka beri by pass untuk peraturan ini atau carikan investor,” ujar dia.

Menurut Timbul komunikasi yang dilakukan HIMKI DIY dengan pemerintah selama ini selalu mentok. Pemerintah seperti abai, mereka menganggap rakyat komplain adalah hal yang biasa dan tak mengambil tindakan. Padahal asosiasi butuh perhatian, dukungan, dan kerja sama dengan pemerintah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif