SLEMAN—Warga Cokrogaten, Bimomartani, Ngemplak, Sleman minta pengawasan keamanan di barak pengungsian Bimomartani. Hal ini didasari terjadinya pencurian untuk kali kedua di barak yang disiapkan untuk bencana erupsi Merapi serta banjir lahar dingin tersebut.
Ruslan, warga Cokrogaten, Bimomartani mengatakan, butuh pengawasan khusus untuk barak Bimomartani karena semenjak berdiri setahun lalu. Selama ini bangunan tersebut tidak pernah dijaga.
Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali
“Warga sekitar juga kesulitan jika harus menjaga barak setiap saat, karena lokasi barak yang sepi dan terletak menjorok ke dalam lahan,” ujarnya kepada Harian Jogja, Selasa (26/6).
Ia merasa, pasca-tidak adanya banjir lahar dingin, pengawasan terhadap barak yang dibangun di atas tanah seluas 0,5 hektare itu terkesan diabaikan. Padahal, sambung Ruslan, jika bencana terjadi tentu warga akan merasa kesulitan dengan hilangnya perlengkapan di barak.
Menurut dia, seminggu yang lalu, Selasa (19/6) siang, enam buah pintu yang terbuat dari kayu jati beserta keran air di barak pengungsian Bimomartani, Ngemplak, Sleman dicuri. Pelaku, lanjutnya, diduga menggunakan mobil box dan merusak ventilasi agar dapat mengambil engsel pintu. (ali)