SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Sebagai bentuk implementasi Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan University of Nueva Caceres (UNC) Filipina.

 

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

 

Harianjogja.com, JOGJA-Sebagai bentuk implementasi Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan University of Nueva Caceres (UNC) Filipina, dua mahasiswa UAD Program Studi (Prodi) Pendidikan Fisika menempuh studi dua tahun di UNC.

Dalam kegiatan penyambutan terhadap mahasiswanya yang telah menempuh kuliah di UNC tersebut, Kepala Prodi Pendidikan Fisika UAD Dian Artha Kusumaningtyas pada Rabu (27/4) mengatakan, dua mahasiswa tersebut bernama Lustianasari dan Nizami Asnawi Thalib, keduanya mahasiswa jurusan Pendidikan Fisika UAD angkatan 2012. Dalam penyambutan yang dilakukan di Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sains (LTPS) Kampus 3 UAD itu ia menunjukkan rasa syukurnya, atas terselesaikannya studi mereka dengan total 220 Sistem Kredit Semester. Beberapa prestasi dari mahasiswa tersebut di antaranya adalah penerima special service award dalam kegiatan kecendekiawanan, sebagai fasilitator anak-anak yang kurang mampu di sebuah organisasi (Sampauita Youth Organisation) daerah Sua, Kamaligan, Kamarina, Sur.

“Selain itu, Lustianasari tercatat sebagai Executive Cabinet Member of the UNC Student Goverment 2015-2016. Sedangkan Nizami tercatat sebagai member of the UNC Profesional Kor Group Organisation Under Collage of Education 2015/2016. Seluruh civitas akademik UAD imbuhnya, merasa bangga dengan prestasi mahasiswa tersebut dan berharap muncul berbagai program yang dapat mewujudkan visi UAD yaitu menjadi perguruan tinggi Muhammadiyah berkelas internasional berbasis pada nilai keislaman,” kata dia, dalam rilis diterima Harian Jogja, rabu.

Dekan Fakultas Ilmu Kependidikan (FKIP) UAD Tri Kinasih Handayani mengatakan bahwa program itu adalah program pertama untuk jurusan Pendidiakn Fisika. Ke depan, pihaknya juga akan merealisasikan MoU dengan University of Saint Anthony dalam bentuk Montessory School untuk jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini-Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Serta kerjasama joint degree untuk Pendidikan Fisika.

“Kendala yang kami hadapi masih berupa persoalan biaya, dan akan kami lakukan evaluasi mengenai hal ini,” tuturnya.

Wakil Rektor IV Prof. Sarbiran mengungkapkan keberhasilan kedua mahasiswa ini telah lulus dengan tepat waktu sangat melegakan. Karena apabila mereka tidak lulus tepat waktu, bisa berdampak negatif terhadap animo angkatan di bawahnya. Iklim pendidikan di Indonesia-Philipina menurut Sarbiran hampir sama. Nilai positif yang bisa diambil adalah kemahiran Bahasa Inggris dan menambah wawasan budaya.

“UAD benar-benar membuka diri untuk semua kalangan, tidak hanya mahasiswa yang beragama Islam. Keberhasilan ini semoga bisa menjadi contoh baik dan harapannya program ini tetap diteruskan,” kata dia.

Sedangkan Lustianasari mengatakan, jam belajar saat ia berada di Filipina sangat padat, mulai dari pukul 08.00 WIB hingga 20.00 WIB. Namun hal tersebut tidak masalah bagi mereka, dan mereka dapat beradaptasi dengan baik, dan dapat menyelesaikan studi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya