SOLOPOS.COM - Basarnas DIY, SAR DIY, BPBD DIY dan Sabhara Polresta Jogjakarta sedang berupaya menyelamatkan 2 lansia dan bayi korban longsor di RT 1 / RW 1, Jlagran, Jogja. (Harian Jogja/Beny Prasetya)

Perbaikan infrastruktur butuh penganggaran melalui APBD

Harianjogja.com, JOGJA-Kerusakan infrastruktur berikut kerugian akibat bencana alam di Jogja yang dipicu Badai Cempaka belum bisa dipastikan besarannya. Namun, dengan melihat laporan sementara kerusakan beberapa talut, kerugian ditaksir lebih dari Rp10 miliar.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Tri Agus mencontohkan, untuk perbaikan talut sepanjang 200 meter dan tinggi 15 meter di Juminahan saja ditaksir membutuhkan anggaran perbaikan sekitar Rp1,8 miliar. Oleh karena itu, perbaikan infrastruktur butuh penganggaran melalui APBD dan tidak bisa menggunakan dana tidak terduga.

Ia menjelaskan, hal yang bisa dilakukannya adalah penanganan sementara. “Menutup longsoran dengan terpal dan dinding dikuatkan dengan karung berisi pasir agar longsor tidak meluas,” ujar Tri Agus.

Sebelumnya, Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti mengungkapkan, Pemerintah Kota Jogja sudah menyediakan dana Rp2,5 miliar untuk menangani bencana banjir dan longsor. Dana tersebut merupakan dana tidak terduga yang akan digunakan untuk penanganan awal korban bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya