JOGJA—Kerugian materi akibat angin ribut yang melanda Jogja beberapa hari terakhir diperkirakan mencapai Rp948 juta. Pemerintah berjanji mengupayakan bantuan rekonstruksi rumah warga yang rusak akibat bencana tersebut.
Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Prasetyo kepada Harian Jogja, Minggu (8/4) menyatakan, hingga saat ini tercatat sebanyak 495 rumah yang rusak akibat angin kencang yang terjadi sejak Kamis (5/4) lalu. Mulai dari rusak ringan, sedang hingga berat. Semuanya berada di wilayah Sleman dengan jumlah paling banyak terdapat di Desa Sumberadi, Mlati, Sleman hingga 333 rumah. “Itu data sementara dari hasil penyisiran kami di Sleman,” terangnya.
Akibat kejadian itu, hitungan sementara kerugian mencapai Rp948 juta atau hampir Rp1 miliar. Bencana terjadi di empat kecamatan yakni Tempel, Sleman, Mlati dan Sayegan. Adapun untuk daerah lain di luar Kabupaten Sleman menurutnya belum ada laporan kerusakan. “Laporan sementara memang Sleman yang parah,” katanya.
BPBD sejauh ini telah menyalurkan bantuan untuk kondisi darurat seperti tenda, peralatan evakuasi dan logistik. Prasetyo memastikan, kebutuhan logistik dan tenda saat ini masih mencukupi, seperti sembako serta lauk pauk. Bahkan di sejumlah lokasi bencana telah didirikan dapur umum yang dikelola warga sendiri.
Adapun untuk bantuan perbaikan rumah pemerintah akan mengupayakan lewat dana tak terduga. Namun semuanya tergantung kemampuan Sleman. Bila Sleman mampu menanggung biaya rekonstruksi, Pemprov tak perlu turun tangan. Namun Prasetyo mengaku tak mengetahui berapa jumlah dana tak terduga Pemprov DIY yang dapat digunakan untuk rekonstruksi rumah rusak. (ali)