Jogja
Selasa, 3 Juni 2014 - 19:08 WIB

Kerusakan Tanaman Bawang di Bantul Picu Kenaikan Harga

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL- Harga bawang merah di pasar tradisional kini melonjak tajam dalam seminggu terakhir. Harga komoditas ini mencapai Rp20.000 per kilogram.

Pantauan media ini di pasar tradisional Bantul Senin (29/6/2014), harga bawang merah dijual rata-rata Rp20.000 per kilogram. Naik dari harga sebelumnya hanya Rp12.000 per kilogram. ” Sudah seminggu ini naiknya,” tutur Pujiyati salah satu pedagang bawang di Pasar Bantul.

Advertisement

Melonjaknya harga bawang itu menurutnya karena dua hal. Pertama berkurangnya pasokan dari sentra bawang di daerah Brebes Jawa Tengah, sementara di Bantul sendiri pasokan bawang juga berkurang akibat terserang hama ulat.

“Biasanya kalau dari Brebes bawangnya ada tapi di Bantul enggak ada harga tetap naik. Apalagi di Brebes enggak ada di Bantul juga enggak ada jadi makin mahal,” ungkapnya.

Lantaran tingginya harga, penjualan volume bawang merah ikut anjlok. Pujiyati biasanya mampu menjual rata-rata 20-30 kilogram bawang merah dalam sehari, kini dirinya hanya mampu menjual rata-rata 8-10 kilogram bawang sehari.

Advertisement

Konsumen rumah tangga maupun pengecer di warung-warung kecil terpaksa mengurangi stok barang dagangan mereka akibat tingginya harga.

Petugas Pengendali Hama dan Penyakit Tumbuhan Dinas Pertanian Bantul Widodo menyatakan, serangan hama ulat sejak dua minggu terakhir menyebabkan ratusan hektare bawang merah rusak.

Dampaknya produktifitas bawang merah menurun drastis. “Faktor cuaca yang tidak menentu, menjelang kemarau tapi masih hujan memicu perkembangan hama. Apalagi sekarang predator hama banyak yang punah akibat penggunaan pestisida kimia,” terang Widodo.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif