SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi upaya pencegahan demam berdarah dengan fogging (JIBI/Solopos/Antara/Dedhez Anggara)

kasus DBD meningkat signifikan signifikan terjadi pada Februari.

Harianjogja.com, SLEMAN- Serangan Demam Berdarah Dengeu (DBD) masih menjadi ancaman serius bagi penduduk di wilayah Sleman. Pasalnya kasus DBD meningkat setiap bulan.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Hingga Mei ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman mencatat terjadi 413 kasus DBD yang menyerang warga. Dari jumlah tersebut, empat orang dinyatakan meninggal dunia.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Sleman, Novita Krisnaeni menjelaskan, kasus DBD meningkat signifikan signifikan terjadi pada Februari lalu. Dinkes mencatat, Februari merupakan puncak penyakit berbahaya tersebut. Pada Januari lalu, tercatat DBD menyerang 111 warga sementara selama Februari kasus DBD menyerang 131 warga. Selama Maret terjadi 117 kasus DBD dan April jumlah kasusnya menurun menjadi 54 kasus.

Jika dibandingkan Januari 2015 jumlah kasus DBD hanya berjumlah 99 kasus, Februari (106 kasus), Maret (86 kasus), dan April 64 kasus DBD. “Faktor utamanya lebih pada hujan dan kesiapan masyarakat menghadapi DBD. Genangan air yang muncul di mana-mana menjadi sarang nyamuk,” katanya saat ditemui di kantor dinas, Senin (16/5/2016).

Novita menyebut, secara geografis kasus DBD banyak menyerang tujuh kecamatan. Bahkan ketujuh kecamatan dinyatakan endemik oleh Dinkes. Ketujuh kecamatan tersebut meliputi Depok sebanyak 65 kasus DBD, Kalasan (52 kasus), Godean (52 kasus), Gamping (48 kasus), Mlati (41 kasus), Ngaglik (29 kasus), dan Berbah 29 kasus. Sementara wilayah dengan tingkat kasus DBD yang rendah meliputi Cangkringan lima kejadian, Pakem satu kasus. “Kasus DBD paling tinggi terjadi di wilayah Depok, dan kecamatan Turi nol kasus atau nihil,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya