SOLOPOS.COM - Ketua Panitia Seminar bertajuk "Update of Maternal Health in Primary Care", Galih Arya Wijaya saat memberikan sambutan di Sportorium UMY, Sabtu (16/1/2016). (Joko Nugroho/JIBI/Harian Jogja)

Kesehatan ibu dan anak bisa ditingkatkan dengan peningkatan pelayanan kesehatan primer

Harianjogja.com, BANTUL — Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) tahun 2012 mencatat angka Kematian Ibu saat hamil, bersalin dan nifas secara nasional adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini bisa ditekan dengan upaya promotif dan preventif peningkatan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), fasilitas pelayanan kesehatan primer.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono mengatakan peningkatan KIA sebagai fasilitas pelayanan kesehatan primer harus menjadi Gate Keeper. Harapannya peningkatan pelayanan kesehatan primer ini dapat membantu mengurangi angka kematian ibu dan bayi
.
“Di samping fungsi manajerial, fasilitas pelayanan kesehatan primer berfungsi sebagai gate keeper. Harapannya gate keeper ini mampu memberikan pelayanan terbaik khususnya untuk mendukung pengurangan kematian ibu dan bayi,” jelas Anung saat membuka seminar nasional bertajuk “Update of Maternal Health in Primary Care” di Sportorium UMY, Sabtu (16/1/2016).

Anung menambahkan pelayanan kesehatan primer selain menjadi gate keeper juga harus bisa dengan cepat mengatur pelayanan kesehatan lanjutan melalui sistem rujukan. Pelayanan kesehatan juga diharapkan menjadi pendidik untuk mewujudkan keluarga sehat dan sebagai manajer sumber daya.

“Intinya fungsi dokter di layanan primer mengedukasi pasien dan menjadi konselor. Agar pasien bisa lebih paham dan sadar akan kesehatan mereka. Jika dokter dilayanan primer ini berhasil mengelola masalah kesehatan pasien, maka 85% kasus dapat ditangani di layanan primer,” kata Anung.

Pelayanan kesehatan primer memang diarahkan sebagai upaya pelayanan promotif dan preventif. Lebih mengutamakan konsultasi melalui pendekatan sosialisasi dan ajakan pada masyakarat untuk selalu menjaga kesehatan mereka.

“Kami ingin bersama-sama dengan masyarakat menekan angka kematian ibu dan bayi saat mengandung, saat melahirkan dan 90 hari setelah melahirkan. Makanya kami bertekad lewat Jaminan Kesehatan Nasional bisa menjamin kesehatan seluruh penduduk dan menjaga warga negara asing yang tinggal di Indonesia dalam pelayanan kesehatannya,” ungkap Anung.

Ketua Panitia Seminar dan Workshop, Galih Arya Wijaya mengatakan penyelenggaraan seminar ini diadakan oleh dokter muda UMY sebagai rangkaian acara dari Sumpah Dokter ke-47. Tujuannya memberikan informasi pada tenaga medis dan masyarakat umum tentang kematian maternal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya