SOLOPOS.COM - Ilustrasi kloset untuk jamban keluarga sehat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Pemerintah Desa Karangmojo menganggarkan dana untuk membangun 90 jamban pada 2017.

Harianjogja.com, KULONPROGO—Sedikitnya terdapat 664 rumah di Desa Karangmojo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul yang belum memiliki sarana jamban yang sehat. Pemerintah Desa Karangmojo menganggarkan dana untuk membangun 90 jamban pada 2017.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Sekretaris Desa Karangmojo, Budi Haryanto mengatakan di desanya masih terdapat ratusan kepala keluarga (kk) yang belum memiliki jamban yang sehat. “Memang di daerah kami masih banyak warga yang belum memiliki jamban sehat. Ada sekitar 664 rumah yang belum memiliki jamban sehat dari 3040 kk yang ada,” kata dia, Rabu (15/3/2017).

Oleh sebab itu pemerintah desa telah menganggarkan sejumlah dana untuk membangun jamban sehat bagi warga pada 2017 ini. Anggaran dana tersebut dialokasikan melalui dana desa yang bersumber dari pemerintah pusat.

Namun diakuinya dari ratusan kk yang belum memiliki jamban sehat. Belum semuanya bisa mendapatkan bantuan pembuatan jamban. Karena keterbatsan anggaran maka pembuatan jamban sehat akan dilakukan secara bertahap. “Untuk pembuatan jamban tahun ini akan diberikan kepada 90 kepala keluarga,” ungkapnya.

Lanjutnya lagi, pihak desa juga menggunakan dana desa untuk memberikan bantuan renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang ada di wilayahnya. Tahun ini terdapat 10 rumah yang akan medapatkan bantuan renovasi.

Kepala Desa Karangmojo, Supriyo menambahkan, pihaknya tidak hanya melakukan pembangunan jamban dan RTLH. Sejumlah program pembangunan infrastruktur lainnya juga telah dilakukan dengan adanya anggaran dana desa tersebut.

Kata dia pada 2016 lalu pemerintah Desa Karangmojo mendapatkan alokasi dana desa sebesar Rp750 juta yang sebagian besar digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Tercatat sebanyak Rp462 juta diantaranya digunakan membangun waterpark untuk rekreasi keluarga, dan sejumlah pembangunan jalan desa. “Untuk pengelolaan waterpark akan segera dibuat BUMDEs. Dengan adanya tempat rekreasi bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.

Tambahnya lagi, selain infrastruktur, dana desa digunakan untuk pemberdayaan masyarakat. Hal itu mulai dari pelatihan kebudayaan seperti karawitan, pelatihan kelompok tani, dan sejumlah pelatihan lainnya. Menurut dia, dengan meningkatnya aksesbilitas warga mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.

Dengan serapan dana desa yang mencapai lebih dari 90% pada 2016. Kini Desa Karangmojo akan mendapatkan alokasi dana desa yang lebih besar. Total kata dia pada 2017 ini pihaknya akan mendapatkan dana desa sebesar Rp963 juta.

“Dan memang pada 2017 ini sebagian besar masih untuk infrastruktur, sementara untuk pemberdayaan kami menggandeng pihak ketiga. Untuk pemberdayaan itu seperti pelatihan membuat suplemen minuman ternak dari buah yang tidak terpakai sehingga bisa meningkatkan produktifitas ternak, ” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya