Jogja
Senin, 14 November 2016 - 02:40 WIB

KESEHATAN MASYARAKAT : Dinkes Gunungkidul Temukan Makanan Berbahaya Masih Beredar

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Jajanan tersebut kalau dikonsumsi dalam periode lama akan menimbulkan penyakit, untuk itu perlu segera diantisipasi.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, menemukan jajanan di lingkungan sekolah mengandung zat berbahaya sehingga sekolah diharapkan melakukan pembinaan kepada pedagang agar menggunakan produk makanan yang sehat dan bergizi.

Advertisement

Sekretaris Dinkes Gunungkidul Dewi Irawati di Gunungkidul, Minggu (13/11/2016), mengatakan, belum lama ini, Dinkes melakukan pemeriksaan teradap jajanan anak di sekolah dan menemukan adanya kandungan zat yang berbahaya bagi kesehatan, yakni formalin dan pewarna rodamin B.

“Kemungkinan ada juga penjual tidak tahu karena hanya menjualkan dari produsen,” kata Dewi seperti dikutip Antara.

Ia mengatakan, jajanan tersebut kalau dikonsumsi dalam periode lama akan menimbulkan penyakit. Untuk itu perlu segera diantisipasi untuk menghindari permasalahan di kemudian hari.

Advertisement

“Jajanan di sekitar sekolah perlu diantisipasi karena ditemukan adanya makanan yang mengandung zat berbahaya,” katanya.

Dewi mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul agar segera mengantisipasi. Salah satunya melakukan pembinaan kepada pedagang di sekitar sekolah.

“Koordinasi ini diperlukan agar segera ditindaklanjuti,” katanya.

Advertisement

Sekretaris Disdikpora Gunungkidul Bahron Rasyid menyampaikan untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak sekolah diimbau untuk melakukan pemeriksaan terhadap jajanan yang dijual pedagang.

“Kami mengimbau kepada sekolah untuk melakukan pemeriksaan terhadap penjual makanan di sekolah,” kata dia.

Ia berharap sekolah mempunyai hak untuk melarang pedagang berjualan, bila penjual terbukti menggunakan zat berbahaya dalam jajanan yang mereka jual.

“Kalau menemukan makanan berbahaya, Sekolah hanya bisa melarang,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif