SOLOPOS.COM - Ilustrasi daging sapi (JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya)

Cara mudah untuk mengenali perbedaan antara daging sapi dan babi terlihat dari teksturnya.

 

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Harianjogja.com, WONOSARI-Warga Gunungkidul harus sangat berhati-hati dan mampu mengenali ciri-ciri daging oplosan dengan jeli, ketika memilih daging untuk dikonsumsi, di pusat perbelanjaan.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Gunungkidul, Krisna Berlian menjelaskan, cara mudah untuk mengenali perbedaan antara daging sapi dan babi terlihat dari teksturnya. Serat daging sapi terlihat dengan jelas dan padat. Sedangkan daging babi seratnya biasanya tidak terlihat dan cenderung renggang. Dari langkah ini sesungguhnya sudah terlihat jelas, perbedaan antara daging sapi dan daging babi.

“Daging sapi, tekstur dagingnya cenderung kaku, kalau daging babi cenderung lembek. Warna daging babi juga lebih pucat dibandingkan daging sapi,” ujarnya, Kamis (28/1).

Krisna mengungkapkan sejumlah pedagang nakal kerap mengelabui konsumen, mereka memudarkan warna pucat daging babi dengan menggunakan darah sapi yang dicampurkan ke daging babi, sehingga menghasilkan warna yang mirip daging sapi.

Saat ini Dinas Peternakan masih terus memantau peredaran daging di pasar. Diharapkan dengan peningkatan pengawasan, peredaran daging sapi yang dicampur babi bisa diminimalisir.

Anggota Fraksi Gerakan Indonesia Raya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gunungkidul Purwanto mengungkapkan, hal senada mengenai tindakan pedagang nakal yang suka mencampurkan darah sapi pada daging babi, untuk menyamarkannya.

“Kami berharap ada upaya cepat dari Pemerintah Kabupaten untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY), untuk bisa melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar tradisional di Gunungkidul. Kalau memang ini wewenang Pemda DIY, segera berkoordinasi agar tidak menunggu saja,” tuturnya.

Selain itu ia juga berharap ada pembinaan yang sifatnya nyata dan tegas serta pengawasan ketat, dan sanksi apabila diperlukan.

“Karena ini [perdagangan sapi oplosan] merugikan konsumen, terutama umat Islam,” ucapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya