SOLOPOS.COM - Ilustrasi antraks (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kewaspadaan akan penyebaran virus ini masih dibutuhkan karena potensi penularan tetap ada

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan Gunungkidul mengklaim wilayah Gunungkidul bebas dari penyebaran antraks. Adapun, kewaspadaan akan penyebaran virus ini masih dibutuhkan karena potensi penularan tetap ada, khususnya berasal dari daerah luar.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Zoonensis Dinkes Gunungkidul Yudo Hendratmo mengatakan berdasarkan pemantauan dan evaluasi dengan Dinkes DIY, Gunungkidul masuk dalam kategori wilayah yang bebas antraks.

Predikat itu di satu sisi merupakan hal yang mengembirakan namun di sisi lainnya harus tetap waspada karena virus itu masih dapat masuk, khususnya melalui lalu lintas hewan ternak dari luar Gunungkidul. “Beberapa daerah seperti Bantul dan Kulonprogo ada indikasi penyebaran virus tersebut,” katanya, Sabtu (15/4/2017).

Menurut Yudo, peyebaran antraks dapat dicegah. Selain terus menjalankan pola hidup bersih dan sehat, upaya pencegahan dapat dilakukan dengan tidak mengonsumsi hewan peliharaan kambing atau sapi yang mati mendadak.

Jika menemukan ternak yang tiba-tiba mati, masyarakat diminta melaporkan ke petugas kesehatan. Hal ini dilakukan untuk mengindarkan dari sebaran penyakit. “Hewan mati mendadak lebih baik di kubur saja,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya