Kesenian Kulonprogo berupa Sugriwo Subali menjadi tontonan wajib.
Harianjogja.com, KULONPROGO – Gua Kiskendo tak sekadar menjadi destinasi wisata geo heritage bagi Bumi Menoreh. Nama Kiskendo merupakan nama suatu kerajaan dalam cerita Ramayana yang mengisahkan pertempuran dua kera kembar, Sugriwa dan Subali melawan Mahesa Sura dan Lembu Sura.
Cerita itupun ditampilkan menjadi sebuah sendratari epic yang selalu dipentaskan setiap bulan di kawasan wisata yang berada di Desa Jatimulyo, Girimulyo. Sedikitnya ada 100 penari yang terlibat dalam pementasan berdurasi sekitar 90 menit itu. Pementasan ini digelar setiap hari Minggu terakhir setiap bulannya.
Sofie Balerina, 17, pengunjung asal Semarang mengaku senang bisa menyaksikan sendratari tersebut. Pasalnya, itu merupakan kali pertamanya, Sofie berkunjung ke salah satu situs geo heritage yang berlokasi di Kulonprogo.
“Ternyata pertama kali ke sini, langsung disambut pertunjukan ini. Bagus dan cukup menarik, karena tidak hanya rekreasi gua saja, tetapi juga menikmati hiburan seperti ini,” ujar Sofie ditemui Minggu (18/10/2015) lalu.
Sudah hampir satu tahun ini, Sendratari Sugriwo Subali menjadi daya tarik dari tempat wisata ini. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kulonprogo Krissutanto, pementasan tersebut telah mampu menjadi magnet dari objek wisata ini. Jumlah kunjungan wisata pun mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
“Kami berharap, sendratari ini minimal bisa menyamai sendratari Ramayana di Candi Prambanan,” ungkap Krissutanto.
Melalui Sendratari Sugriwo Subali, Kulonprogo berupaya menghidupkan budaya lokal, serta nilai-nilai lokal untuk mempopulerkan wisata di Gua Kiskendo. Suguhan wisata dalam sendratari ini memiliki nilai budaya yang tinggi tanpa harus mendatangkan materi dari asing atau luar daerah. Bulan ini, pementasan Sendratari Sugriwo Subali akan kembali digelar pada Minggu (22/11/2015) mendatang di kawasan objek wisata Gua Kiskendo.