SOLOPOS.COM - Salah satu acara yang digelar dalam Tayuban Fest di Desa Tayuban, Panjatan pada Sabtu (31/12/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Kesenian Kulonprogo berupa tayuban ditargetkan menajadi barometer seni

Harianjogja.com, KULONPROGO-Tayuban Fest ditargetkan menjadi barometer seni di Kulonprogo yang mampu menarik kunjungan wisatawan. Hal tersebut disampaikan dalam penutupan festival kebudayaan lokal ini yang digelar di Desa Tayuban, Panjatan pada Sabtu (31/12/2016).

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Kepala Desa Tayuban, Muhammad Abdurrahman Wiyono mengatakan acara ini diilhami dari keinginan melestarikan tradisi dan budaya di  masyarakat. Acara ini sendiri telah digelar sejak Jumat (30/12/2016) lalu. Sejumlah potensi seni dan budaya yang ditampilkan merupakan kreasi warga Tayuban.

Dalam festival ini, diselenggarakan sarasehan budaya, lomba permainan anak tradisional, kirab budaya, pentas hadrah, kolaborasi pertunjukkan wayang, ketoprak, dan sendratari.

“Pertama kali digelar yang disiapkan masyarakat menuju Tayuban sebagai Desa Budaya,” jelasnya.

Menurutnya, masyarakatnya memiliki sejumlah potensi antara lain seni kriya, lukis, tari, wayang dan dalang, karawitan, ketoprak, dan beragam kuliner lokal.

Wiyono juga menyebutkan sejumlah dalang ternama yang berasal dari desanya seperti Ki Hadi Sugito, Ki Sutono Hadi Sugito, Ki Widoguno, dan dalang muda Ki Bagas. Sejumlah nama tersebut telah cukup dikenal di dunia pewayangan Jogja.

Selain itu, sejumlah cagar budaya juga terletak di desa ini yakni rumah joglo petilasan Pangeran Diponegoro, makam Pangeran Sumonegoro yang merupakan paman Pangeran Diponegoro, masjid bersejarah Al Muhajirin, dan benda pusaka lainnya peninggalan era Mataram Islam.

Dikatakan pula jika sejumlah aspek seni dan budaya itu juga bisa dikembangkan menjadi wisata budaya khususnya dengan kehadiran bandara Temon.

Arif Wiliadi, ketua panitia mengatakan sedianya festival ini akan digelar secara rutin setiap tahunnya. Puncak acara digelar seiring dengan pergantian tahun dengan pertunjukkan wayang oleh 2 dalam dalam 1 layar yakni Ki Widoguno dan Ki Bagas.

Tema festival ini, Tayuban Mbangun Kayangan, disesuaikan dengan target desa ini menjadi desa budaya yang diperhitungkan di Kulonprogo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya