Jogja
Minggu, 12 Januari 2014 - 20:48 WIB

KESENIAN TRADISIONAL : Jalin Persaudaraan dengan Pentas Jatilan

Redaksi Solopos.com  /  Yudi Kusdiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

Harian Jogja.com, SLEMAN—Kelompok seni jatilan Kudho Saputro Dusun Randu, Desa Purwomartani, Kecamatan kalasan, Sabtu (11/1/2013) menggelar pentas bersama kelompok Blegoer Merapi Gedruk. Pentas yang digelar di halaman sebuah rumah tak jauh dari SMP Negeri 3 Kalasan itu dihadiri ratusan warga sekitar.

Ditemui beberapa saat sebelum pertunjukan dimulai, Anggara, ketua penyelenggara pentas jatilan mengatakan, pentas kesenian dengan mengajak kelompok seni lain itu digelar untuk sarana menjalin hubungan persaudaraan dengan sesama kelompok seni.

Advertisement

“Kami saling bantu, karena terkadang ada kelompok yang fanatik dengan kelompok seni tertentu. Kalau bukan kelompok itu yang main, mereka tidak mau nonton. Lalu kenapa enggak kami gabungkan saja? Biar semua terfasilitasi,” kata Anggara.

Anggara merasa senang karena masyarakat saat ini mulai menyukai kesenian kuda lumping lagi. Hal ini terbukti dengan antusiasme warga yang datang untuk menonton. Anggara menyebutkan beberapa waktu lalu, pertunjukan musik dangdut lebih disukai.

Saat ini di Sleman memiliki lebih dari 200 kelompok kesenian kuda lumping. Hanya saja, Anggara mengaku baru sekitar 20 kelompok yang terdata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman. “Kami kalau enggak salah nomor 19,” ucapnya sambil tersenyum.

Advertisement

Dengan mendaftar ke Paguyuban Kesenian Jatilan Sleman (PKJS), kelompoknya mendapat kesempatan untuk tampil pada acara-acara kesenian di tempat wisata meskipun tidak sering. “Tahun kemarin kami sempat main dua kali di Kaliurang,” kata Anggara.

Kesenian tradisional sudah selayaknya dijaga kelestariannya. Berbagai kreasi dibuat agar tradisi tetap bisa dinikmati masyarakat tanpa merubah esensinya. “Untuk pemuda-pemudi, mari sama-sama melestarikan tradisi nenek moyang kita. Daripada yang modern, mending kami ke tradisional,” harap Anggara.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif