SOLOPOS.COM - Wajah depan Hartono Mall Yogyakarta, Jumat (20/11/2015). (Harian Jogja/Desi Suryanto)

Ketimpangan ekonomi di Jogja dan Sleman dianggap mencolok

Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY J Bambang Kristianto mengungkapkan, ketimpangan di DIY cukup menyolok antar kabupaten dan kota.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Namun, untuk wilayah Gunungkidul, Kulonprogo, dan Bantul tidak begitu terlihat ketimpangan antar kecamatan.

“Ketimpangan tinggi terjadi di Sleman dan Jogja. Ada beberapa hal yang mempengaruhi,” ungkap dia, Senin (18/4/2016).

Ia menjelaskan, sekitar 65% penduduk DIY tinggal di area perkotaan. Artinya, ada urbanisasi dari penduduk desa ke kota dan kebanyakan masuk ke sektor informal karena memiliki pendidikan yang cenderung lebih rendah.

Tingkat pendidikan yang rendah itu menyulitkan mereka mendapatkan pekerjaan di sektor formal dan pekerjaan dengan gaji yang tinggi.

“Di kota, banyak yang tinggal di kondominium, tetapi ada juga yang tinggal di rumah sangat sederhana,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya