SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Istimewa Logo UMY

Lewat Communication Urban Market Youth mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Univeritas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) diajak unjuk kebolehan dalam berdagang.

 

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Harianjogja.com, BANTUL – Menjadi pengusaha tidak hanya bisa dilakukan dengan membaca buku saja. Pengusaha harus praktek membuat dan menjual sesuatu. Lewat Communication Urban Market Youth mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Univeritas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) diajak unjuk kebolehan dalam berdagang.

Communication Urban Market Youth ke-4 ini diikuti 42 jenis usaha yang dipamerkan oleh mahasiswa IK UMY di Lapangan Bintang UMY, belum lama ini. Jenis usaha mahasiswa IK UMY yang dipamerkan ini merupakan implementasi dari mata kuliah Entrepreneurship.

Dosen pengampu mata kuliah Enterpreneurship, Erwan Sudiwijaya mengatakan tujuan acara ini untuk mengajarkan kepada mahasiswa bahwa perkuliahan tidak hanya selalu tentang menguasai teori belaka. Mahasiswa harus mempraktekkan apa yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya membangun usahanya sendiri.

“Kegiatan ini sebagai implementasi dari mata kuliah entrepreneurship. Jadi mahasiswa merancang jenis-jenis usaha mereka hingga akhirnya menjual produknya itu. Di sini mahasiswa akan merasakan secara langsung interaksi dengan pembeli dan melihat barangnya bisa diterima pasar atau tidak,” kata Erwan seperti dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Selasa (12/1/2016)

Menariknya tugas ini mahasiswa diminta menggali ide-ide dalam menentukan jenis usaha yang akan dipilih. Jika ide itu sudah ada, maka mahasiswa diminta untuk menghitung modal awal dan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam membangun usaha tersebut.

“Di sini kami ingin mengajarkan proses yang harus dilalui oleh mahasiswa dalam membangun sebuah usaha. Semua berawal dari menggali ide-ide, pembuatan proposal pengajuan modal, presentasi proposal, hingga pembuatan dummy produk,” jelas Erwan.

Beberapa usaha yang unik dalam pameran tersebut adalah jenis usaha-usaha tempo dulu. Usaha yang kini sudah mulai ditinggalkan, seperti usaha tambal ban, duplikat kunci, dan kapal othok-othok.

“Jenis-jenis usaha tempo dulu itu sengaja dipamerkan oleh para mahasiswa, dan kemudian di inofasikan sesuai dengan kebutuhan saat ini. Ternyata sangat bisa menarik banyak orang untuk mampir,” ungkap Erwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya