Jogja
Selasa, 4 Juni 2024 - 21:16 WIB

Khawatir Dampak Pencemaran, Warga Bantul Tolak Pendirian TPS3R Karangmiri

Lugas Subarkah  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa spanduk penolakan TPS3R oleh warga Jagalan terpasang di jembatan yang menghubungkan Jagalan dengan Mrican, di dekat TPS3R Karangmiri, Selasa (4/6/2024). (Harian Jogja/Lugas Subarkah)

Solopos.com, BANTUL – Warga Kalurahan Jagalan, Banguntapan, Kabupaten Bantul, melakukan penolakan terhadap pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di Karangmiri, Giwangan.

Pantauan Harianjogja.com (Solopos Media Group), lokasi pembangunan TPS3R tersebut berada di bibir Sungai Gajahwong dan Kalurahan Jagalan. Para pekerja terlihat masih sibuk mengerjakan proyek pembangunan TPS3R itu.

Advertisement

Di dalam lokasi pembangunan ada spanduk bertuliskan Jagalan Melawan. Di sisi utara lokasi pembangunan, tepatnya di jembatan di atas Sungai Gajahwong dipasang beberapa spanduk serupa.

Salah satu warga Jagalan, Andri Triyanto, menjelaskan warga Jagalan sebagai penghuni permukiman yang berbatasan langsung dengan TPS3R Karangmiri tidak pernah mendapat sosialisasi pembangunan TPS3R tersebut.

Advertisement

Salah satu warga Jagalan, Andri Triyanto, menjelaskan warga Jagalan sebagai penghuni permukiman yang berbatasan langsung dengan TPS3R Karangmiri tidak pernah mendapat sosialisasi pembangunan TPS3R tersebut.

“Warga Jagalan tidak tahu-menahu sama sekali terkait pembangunan TPS3R. Pihak kalurahan pun dilangkahi baik dari sisi izin, sosialisasi dan pemberitahuan sama sekali tidak ada. Kami tanya ke kalurahan bangunan ini, kalurahan tidak tahu menahu,” ujarnya, Selasa (4/6/2024).

Warga Jagalan beru mengetahui bangunan tersebut adalah TPS3R setelah ada warga yang mendatangi lokasi pembangunan.

Advertisement

Selain tidak ada sosialisasi pembangunan, warga juga mengkhawatirkan dampak lingkungan yang timbul. Pada Kamis (30/5/2024) lalu, sempat dilakukan uji coba pengolahan sampah di TPS3R tersebut, dengan lima bak motor roda tiga sampah.

“Itu baru lima Viar, tapi baunya sudah sampai sekitaran sini [wilayah Jagalan], bahkan di cakruk atas itu dengan radius 500 meter udah sangat-sangat bau. Dari situ kita langsung turun ke sana, intinya jangan ada pengoperasian. Kita keberatan kalau ada TPS3R,” ungkapnya.

Selain bau, warga juga mengkhawatirkan dampak pencemaran di Sungai Gajahwong, yang biasa digunakan warga untuk mencari ikan dan aktivitas lainnya.

Advertisement

“Karena bersentuhan langsung dengan sungai. Pasti ada limbah cairan yang ke depan pasti ada resapan yang jebol terus masuk ke sungai,” paparnya.

Ia mengatakan sudah ada sebanyak 200 warga Jagalan yang menandatangani petisi penolakan TPS3R Karangmiri. Pihaknya juga telah mengkomunikasikan dengan pihak kalurahan untuk koordinasi antar lembaga pemerintahan.

“Kami juga akan menggelar aksi besok tanggal 12 [Juni],” kata dia.

Advertisement

Harian Jogja mencoba mengkonfirmasi hal ini ke beberapa pejabat Pemkot Jogja, yakni Sekda Jogja, Aman Yuriadijaya dan Kepala DLH Kota Jogja, Sugeng Darmanto. Sayangnya keduanya tidak mau berkomentar terkait hal ini.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Pembangunan TPS3R Karangmiri Ditolak Warga Jagalan, Ini Alasannya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif