SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/futurity.org)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/futurity.org)

GUNUNGKIDUL—Prihatin hujan tak kunjung datang warga desa Purwodadi, Tepus, Gunungkidul menggelar ritual memohon hujan, Selasa (6/11/2012). Mereka berharap dengan adanya ritual ini hujan dapat segera turun menyelamatkan tanaman yang sudah mereka tanam.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Ritual Murwo Kolo Ngruwat Kajenge Jawah ini merupakan langkah darurat yang diambil warga Purwodadi karena hujan yang tidak kunjung turun di daerahnya, padahal di kelurahan dan kecamatan lain curah hujan sudah mulai tinggi. Atas kesepakatan warga, mereka kemudian menggelar tradisi ini sebagai upaya meminta hujan.

Agus Fitrianto, panitia ritual ini mengatakan, sebagian besar warga yang berprofesi sebagai petani gelisah karena hujan hanya turun sekali beberapa waktu lalu. Mengira musim hujan sudah datang, warga langsung berbondong-bondong menanam padi. Tetapi alam rupanya berkehendak lain. Hujan susulan tidak kunjung datang hingga saat ini. Akibatnya tanaman warga terancam kering.

“Ritual ini merupakan upaya warga agar hujan dapat segera turun lagi” tutur Agus ketika dihubungi Harian Jogja.

Tradisi ini dimulai dengan kegiatan kenduri yang diikuti oleh seluruh warga desa. Mereka membawa sesaji dan berbagai uba rampe yang dibutuhkan selama prosesi ritual berlangsung. Setelah itu, pada malam harinya digelar pagelaran wayang kulit yang akan disaksikan oleh seluruh warga.desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya