SOLOPOS.COM - Lomba kincir angin gelaran Kemenristek di Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Bantul.

Harianjogja.com, SLEMAN-Kincir angin buatan mahasiswa Universitas Sanata Dharma (USD) Jogja berhasil menjuarai Kompetisi Kincir Angin Indonesia (KKAI) 2013. Hebatnya, kincir angin tersebut telah dimanfaatkan warga Atambua untuk mengisi baterai ponsel.

Ketua tim kincir angin USD pada kegiatan KKAI 2013 Isidorus Mau Loko mengatakan, selama ini untuk mengisi baterai ponsel oleh warga Desa Lakmaras, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, NTT. Mereka harus beranjak ke kota yang jaraknya mencapai 48 kilometer. Belum lagi sekali mengisi harus membayar Rp3.000 dan ongkos pengirimannya Rp2.000 per ponsel. “Setidaknya, satu ponsel membayar Rp5.000 untuk mengisi baterai ponsel. Satu kincir angin dapat digunakan untuk mengisi sekitar 40 ponsel, ” jelas dia kepada wartawan di Ruang Sidang Fakultas Teknik USD, Kamis (5/12/2013).

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Endo sapaan akrab Isidorus menuturkan, konsep dasar kincir angin buatan USD mengadopsi kincir angin buatan petani garam di Rembang, Jawa Tengah. Bahan yang digunakan pun cukup murah dan memiliki keberlanjutan yang cukup tinggi karena terbuat dari kayu.

Dengan bahan tersebut, kincir angin bisa bertahan cukup lama di perbukitan Atambua. “Yang menjadi kendalanya kini adalah keengganan warga untuk mengganti accu. Maka dari itu, perlu edukasi yang lebih mendalam bagi masyarakat di sana,” jelasnya.

Lalu apa keunggulan kincir angin buatan USD dibandingkan 31 perserta lain dalam KKAI 2013 lalu? Endo menegaskan, kincir angin buatan USD lebih handal dibandingkan yang lain. Selama terpasang kurang lebih enam puluh jam, tidak pernah ada kerusakan. Selain itu, kincir angin rakitan lima mahasiswa teknik ini satu-satunya yang terbuat dari kayu. Dipilihnya kayu disebabkan karakteristik angin pantai yang mengandung uap garam. “Komponen yang kami pilih yang tidak mudah berkarat,” jelas mahasiswa Fakultas Teknik Mesin angkatan 2010 ini.

Strategi dalam pemilihan kincir angin pun sangat tepat. Tim USD lebih memilih putaran yang kecepatannya rendah, tetapi menghasilkan torsi yang cukup besar. Ide tersebut didapat dari cara kerja sepeda listrik, dimana kayuhan tidak terlalu cepat, namun listrik yang dihasilkan cukup baik. Maka tak heran, dalam kompetisi lalu kincir angin buatan mereka bisa menghasilkan mengumpulkan daya listrik sebesar 2.030 watt, dengan rata-rata yang dihasilkan 30 watt per jam.

Endo mengaku tenaga listrik yang dihasilkan tidak maksimal. Padahal kincir angin tersebut seharusnya bisa menghasilkan listrik 90 watt per jam. “Hanya kemampuan data logger dari panitia tidak sanggup menampung,” kata Endo.

Selain Endo, empat mahasiswa lain yang terlibat dalam tim diantaranya, Fx Pamungkas (Teknik Mesin 2012), Bernadus Morgan Wijayanto (Teknik Mesin 2012), Andreas Bagus Sadewo (Teknik Elektro 2011) dan Fx Dwicahyo Rianto Putro (Teknik Elektro 2011). Ke depan, Endo berharap kincir angin karya inovasi mahasiswa dapat dimanfaatkan di sejumlah pelosok desa di Indonesia yang belum mendapatkan pasokan listrik.

Menurut dia, ada baiknya proyek-proyek kincir angin pemerintah diserahkan kepada mahasiswa melalui kegiatan KKN-PPL. “Bila melibatkan kami akan ada pendidikan berkelanjutan bagi masyarakat. Tentunya ini lebih bermanfaat baik bagi mahasiswa maupun masyarakat,” terangnya

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi USD, Paulina Heruningsih Primas Rosa menyampaikan, Indonesia sebagai negara kedua dengan garis pantai terpanjang menjadikan energi terbarukan sebagai salah satu perhatian kampus. Dengan aplikasi pemanfaatan tenaga angin, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari sisi ekonomi dan pendidikan. “Kami akan menindaklanjutinya dalam bentuk KKN. Rencananya akan dirancang dalam rintisan di kawasan Indonesia timur,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya