SOLOPOS.COM - Ilustrasi korupsi (Ethixbase.com)

Gerakan antikorupsi di Bantul ini dimotori oleh Ngadiyo, seorang pensiunan PNS Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul.

Harianjogja.com, BANTUL– Gerakan Anti Korupsi Bantul yang dimotori seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) memasang spanduk berisi sindiran terhadap anggota DPRD agar tidak menjadi makelar proyek dan jabatan.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Spanduk berwarna hitam itu dibentangkan di depan gedung DPRD Bantul pada Rabu (8/6/2016). Di spanduk tertulis “Wakil Rakyat Mohon Tidak Jadi Makelar Proyek dan Jabatan”. Gerakan itu dimotori oleh Ngadiyo, seorang pensiunan PNS Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul. Ia mengaku prihatin dengan kondisi wakil rakyat saat ini.

“Saya lihat di televisi banyak wakil rakyat yang justru jadi makelar proyek dan jabatan, semoga kasus seperti ini tidak terjadi di Bantul,” papar Ngadiyo, Rabu. Spanduk berisi krtikan tersebut menurutnya sebagai peringatan bagi DPRD dan Pemkab Bantul agar tidak meniru kasus-kasus makelar proyek dan jabatan yang banyak terjadi di tanah air.

Ngadiyo mengatakan, sejauh ini dirinya belum menemukan gelagat anggota DPRD Bantul menjadi makelar proyek dan jabatan. “Saya memang belum menemukan, tapi aksi ini sebagai imbauan,” papar dia. Bila kasus itu terjadi di Bantul, ia berjanji siap mengawal dan melaporkannya ke penegak hukum.

Ditambahkannya, kepemimpinan bupati Bantul yang baru sekarang harus bebas dari tindak pidana korupsi, karenanya kata dia semua pihak harus mengawasi jalannya pemerintahan. Potensi aparat pemerintah dan Dewan menjadi makelar proyek menurutnya biasa terjadi saat awal tahun anggaran. Masa-masa seperti itu, proyek pembangunan mulai dilaksanakan. Anggota dewan berpotensi jadi makelar dengan mengatur proyek tersebut agar menguntungkan segelintir orang.

Aksi menolak makelar proyek itu berlangsung hingga siang disertai dengan pembagian selebaran ke masyarakat. Selebaran itu juga menerakan nomor telepon yang bisa dihubungi apabila ada indikasi makelar proyek dan jabatan di Bantul. Laporan masyarakat akan Ngadiyo teruskan ke penegak hukum.

Bupati Bantul Suharsono menyatakan, tidak mengetahui adanya makelar proyek dan jabatan di Bantul. Ia mengklaim dirinya tidak berambisi menjadi makelar proyek dan jabatan. “Makelar proyek dan jabatan, saya enggak memikirkan itu. Proyek bukan urusan saya,” kata Suharsono. Saat ini kata Suharsono, ia fokus pada pembangunan di Bantul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya