SOLOPOS.COM - Ilustrasi telekomunikasi (Dok/Solopos)
Anggota legislatif curiga ada pihak-pihak tertentu yang mendalangi pembangunannya.
Harianjogja.com, JOGJA – Munculnya menara telekomunikasi liar saat Pemerintah Kota Jogja dan DPRD setempat sedang membahas peraturan daerahnya membuat kalangan legislatif kebakaran jenggot, terlebih menara tersebut berada di depan gedung dewan.
“Kami sedang membahas peraturannya, kenapa tiba-tiba saja ada menara telekomunikasi yang muncul di depan gedung dewan seperti sekarang ini. Bahkan tidak ada sosialisasi yang dikakukan,” kata Anggota Panitia Khusus Raperda Menara Telekomunikasi DPRD Kota Yogyakarta Supriyanto Untung di Jogja, Jumat (2/9/2016).
Keberadaan menara telekomunikasi kategori “microcell” dengan ketinggian sekitar 18 meter tersebut membuat anggota legislatif curiga ada pihak-pihak tertentu yang mendalangi pembangunannya.
Untung meminta agar Pemerintah Kota Jogja bersikap tegas dengan membongkar menara telekomunikasi tersebut karena dapat dipastikan bahwa menara tersebut tidak memiliki izin pembangunannya.
“Apalagi, menara dibangun di trotoar yang jelas-jelas fungsinya untuk pejalan kaki. Selain itu, bagaimana dengan konstruksinya. Apakah sudah sesuai dengan persyaratan atau belum,” katanya.
Kegeraman yang sama juga diungkapkan oleh Anggota Panitia Khusus Menara Telekomunikasi DPRD Kota Yogyakarta Suwarto yang berharap pemerintah segera membongkarnya.
“Kami sudah menghubungi Dinas Ketertiban Kota Jogja, namun belum ada tanggapannya. Harapannya, dinas bisa segera menindaklanjutinya,” katanya.
Selain di seberang kantor DPRD Kota Yogyakarta, hampir di seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta muncul menara telekomunikasi liar dari jenis microcell. “Ada yang sudah dihentikan pembangunannya, bahkan ada yang dibongkar warga sendiri,” katanya.
Saat ini, pembahasan Raperda Menara Telekomunikasi masih terus berproses di DPRD Kota Yogyakarta meskipun berjalan alot.