Jogja
Senin, 24 November 2014 - 17:20 WIB

KISAH ANJING MILITER : Wow, Tiap Anjing Punya Kamar Seluas 3x2,5 Meter

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bronie, anjing jenis malinois menjalani latihan di markas Satwan Anjing, Lanud Adisutjipto pekan lalu. (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN-Di tengah perkembangan teknologi radar yang kian canggih, TNI Angkatan Udara (AU) masih membutuhkan anjing. Pangkalan Udara (Lanud) Adisutjipto memiliki belasan anjing yang tergabung dalam Satuan Hewan (Satwan) Anjing di bawah Komando Satuan Polisi Militer TNI AU (Satpom AU). Bagaimana perawatan mereka?

Lanud ini memiliki 18 ekor anjing. Jumlah itu lebih dari satu regu pasukan TNI. Meski hanya 18 ekor, kawanan itu butuh banyak perawatan. Sementara, Lanud Adisutjipto baru memiliki 16 pawang. Dengan demikian ada dua ekor yang dirawat oleh pawang secara bergantian. Padahal tiap pawang biasanya secara khusus membawa satu ekor.

Advertisement

“Kami memiliki jenis malinois tiga ekor, herder empat ekor, doberman satu ekor, pitbull dua ekor dan rottweller ada delapan ekor. Tetapi untuk yang deteksi narkoba, di Jogja belum ada,” ungkap Komandan Satwan Anjing, Letda FA Sitanggang di markasnya, Jumat (21/11/2014).

Di markas tersebut, anjing memiliki kandang yang cukup istimewa. Satu kamar berukuran sekitar 3 x 2,5 meter dihuni satu ekor. Selain kandang, ada tempat khusus menyimpan makan serta kamar mandi. Sedangkan di luar kandang, anjing dimanjakan dengan berbagai arena latihan untuk melatih kecerdikan dan ketangkasan. Jika kesehatan terganggu, Anjing ditempatkan khusus di ruang karantina yang letaknya berjauhan dengan kandang harian tapi masih dalam area markas.

Soal makanan, satu ekor anjing bisa menghabiskan puluhan ribu rupiah per hari. Makanan anjjing-anjing penjaga pesawat itu meliputi susu, daging cincang dan kaldu tanpa garam yang diberikan dua kali sehari. Agar kebal terhadap berbagai penyakit, kawanan anjing juga diberi enam jenis vaksin  setahun sekali, seperti parvo, distemper, parainfluenza, hepatatis cav 2, leptospirosis dan rabies.

Advertisement

“Diet sangat diatur, karena anjing tidak boleh kurus dan tidak boleh gemuk agar bisa melaksanakan tugas dengan baik,” ujar pria yang bertugas di Lanud Adi sejak April 2014 ini.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif