Jogja
Rabu, 20 Desember 2017 - 20:10 WIB

KISAH JOKOWI : Tak Kesampaian Jadi PNS, Malah Jadi Presiden

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo memberikan kuliah umum saat menghadiri Rapat Terbuka Universitas Gadjah Mada (UGM) Dies Natalis ke-68 di Grha Sabha Pramana (GSP) Kompleks Kampus UGM, Selasa (19/12/2017). (Gigih M Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Jokowi bernostalgia saat mengunjungi UGM.

Harianjogja.com, SLEMAN–Presiden Jokowi Widodo membagikan kenangan ketika masih berkuliah dalam ramah-tamah dan ceramah di UGM, Selasa (19/12/2017) siang. Dia memanggil dosen yang galak dan mengatakan banyak hal sudah berubah. Jokowi juga main tebak-tebakan. Berikut laporan wartawan Harianjogja.com Sunartono.

Advertisement

Kira-kira 33 tahun silam, mahasiswa berusia 23 tahun merasa gelisah dengan keputusan Kasmudjo, pengajar Jurusan Teknologi Kayu Fakultas Kehutanan UGM. Ia mondar-mandir di ruang dosen, dengan membawa bundelan kertas proposal skripsi yang penuh coretan di sana-sini. Kasmudjo sering menolak tulisan yang disodorkan pemuda itu sebelum kemudian menerimanya. Pemuda itu, Joko Widodo, kelak menjadi Presiden Ketujuh Indonesia.

“Saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada dosen pembimbing saya, Bapak Kasmudjo. ke depan Pak,” ujar Jokowi saat menyampaikan kesan selama kuliah di Fakultas Kehutanan UGM.
Kasmudjo yang duduk tiga baris di belakang tempat duduk Presiden lantas beranjak dan menghampiri Jokowi di podium. Dia mengenakan batik cokelat dan pantalon abu-abu.

“Dulu waktu membimbing saya, seingat saya beliau galak sekali, galak sekali. Saya masih ingat. Tetapi sekarang saya melihat beliau bijak sekali, sudah berubah. Saya enggak tahu, yang berubah saya atau Pak Kasmudjo,” kata Jokowi diikuti dengan tawa.
Setelah itu Jokowi meminta mantan dosennya kembali ke tempat duduk. Setelah berkali-kali menghadapi kegarangan Kasmudjo, Jokowi akhirnya lulus dan memperoleh gelar Sarjana Kehutanan. Keinginan terbesarnya kala itu adalah menjadi pegawai negeri sipil di Perhutani, perusahaan pelat merah yang mengurus hutan di Indonesia. Jokowi ikut tes.
“Tetapi enggak diterima. Saya mikir apa bodoh banget saya, atau tesnya yang enggak bener, atau jangan-jangan banyak titipan, saya jadi berpikir jelek,” ujar dia.

Advertisement

Nostalgia itu menjadi secuplik bagian kunjungan Presiden di Fakultas Kehutanan. Di almamaternya, Jokowi disambut mahasiswa dengan yel-yel ala suporter sepak bola, kemudian menanam pohon cendana dan menyampaikan pesan kepada civitas academica sekaligus kesannya selama menjadi mahasiswa. Ia lebih banyak berbicara soal kehutanan di Indonesia yang seharusnya dikelola dengan baik.

Tebak-Tebakan
Sebelum berbagi masa lalu di Fakultas Kehutanan, Jokowi memberikan kuliah umum dalam Rapat Terbuka Dies Natalis Ke-68 UGM di Grha Sabha Pramana. Seperti di kampus-kampus lain, pria asal Solo itu mendorong perguruan tinggu untuk berinovasi, memberikan ruang yang lebar bagi mahasiswa dalam mengembangkan bakat kewirausahaannnya, dan mengikuti perkembangan teknologi agar tidak tertinggal dalam menciptakan sumber daya manusia.

Di ujung ceramahnya, Jokowi lagi-lagi bernostalgia, menggunakan foto yang diperlihatkan di layar lebar dekat podium. Dia main tebak-tebakan menggunakan foto lawas.  Presiden meminta seorang ibu dari ratusan tamu untuk maju dan menerka di mana Jokowi muda berada di antara 13 orang yang ada di potret. “Coba tebak yang mana,” ujar Jokowi.
“Yang bawah,” jawab yang mengenakan baju warna krem itu. “Yang bawah, yang duduk itu? Nah kleru [salah] kan?” sahut Jokowi. “Pokoknya ibu lihat yang paling ganteng saja, nah itu,” kata Jokowi, diikuti dengan suara riuh kerumunan di Graha Sabha Pramana.

Advertisement

Panitia menampilkan foto selanjutnya yang diberi judul Pernah Muda, tetapi kemudian Jokowi meminta foto lain karena ia sudah lupa gambar mana yang memuat dirinya. Panitia lalu menampilkan foto 14 anak muda berpose, dua di antara mereka jongkok. “Nah ini, saya minta bapak yang menebak,” ucap Jokowi sambil menunjuk ke arah hadirin.

Kemudian Harry Supriyono dosen Fakultas Hukum maju ke depan untuk menerka.  “Yang duduk,” jawab pria yang menjadi Ketua Dies Natalis Ke-68 UGM itu. “Depan yang mana?” tanya Jokowi lagi. “Yang duduk pakai kacamata.”  “Betul,” ujar Jokowi. Dan semua orang bergembira.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif