Jogja
Rabu, 10 Februari 2016 - 06:40 WIB

KISAH NYATA DI GUNUNGKIDUL : Di Desa Ini, Banyak Warga Alami Gangguan Jiwa karena Asmara

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi putusnya hubungan kasih (lovepictures.us)

Kepala Desa Petir, Sarju menyebutkan dari data terbaru, sedikitnya sudah ada 13 orang yang terkena gangguan jiwa.

 
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sejumlah warga di Desa Petir, Kecamatan Rongkop diketahui mengalami gangguan jiwa yang disebabkan oleh sejumlah persoalan asmara.

Advertisement

Kepala Desa Petir, Sarju menyebutkan dari data terbaru, sedikitnya sudah ada 13 orang yang terkena gangguan jiwa. Empat orang di antaranya sudah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Grhasia, namun belum semuanya tertangani.

“Semoga dengan mendapatkan penanganan serius, bisa menyembuhkan mereka dan kembali pulang dalam kondisi sehat,” ujarnya, Selasa (9/2/2016).

Sesungguhnya, sambung Sarju, total sudah ada enam orang warga Petir yang dirawat di Rumah Sakit diakibatkan gangguan jiwa, banyak di antara mereka berusia produktif dan tidak memiliki riwayat keturunan gangguan jiwa.

Advertisement

Terpisah, Camat Rongkop, Asis Budiarto menyatakan Desa Petir menjadi wilayah terbanyak yang warganya mengalami gangguan jiwa. Dalam banyak kasus, kasus diawali dengan kepergian para pemuda keluar daerah dan pulang kembali ke Petir dalam kondisi jiwa terganggu.

“Berdasarkan informasi yang kami peroleh, hal itu terjadi karena faktor asmara,” terangnya.

Asis menambahkan, sejauh ini mereka yang mengalami gangguan jiwa, masih bisa dikendalikan. Karena selalu mengkonsumsi obat penenang, sehingga tidak membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain.

Advertisement

“Apabila masuk dalam pantauan kami, mereka kami beri kesibukan, kemudian sembuh dan kembali beraktivitas normal. Tapi kalau sudah parah, kami terpaksa membawa mereka ke tempat rehabilitasi atau RS Ghrasia,” imbuhnya.

Ia juga menerangkan, tidak semua penderita gangguan jiwa membahayakan bagi sekitar dan diri mereka sendiri. Selain itu, pihak Puskesmas bersama masyarakat juga saling membantu untuk menjalankan desa ramah jiwa di wilayah mereka masing-masing.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif