SOLOPOS.COM - Dua orang pekerja sedang membersihkan belalang-belalang hidup sebelum digoreng. Penganan belalang goreng merupakan salah satu produk unggulan di Kabupaten Gunungkidul. Jumat (1/8/2014). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Penggemar belalang goreng ternyata bukan hanya wisatawan lokal. Turis asal Amerika Serikat (AS) pun sempat datang ke Gunungkidul sekadar merasakan panganan khas asal Gunungkidul ini.

Sekitar setengah tahun lalu, kata pengusaha belalang goreng, Subagyo, ada seorang bule dari  AS datang ke rumahnya untuk membeli belalang goreng.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Tak hanya asyik mengkonsumsinya, si bule juga menanyakan apakah hewan ini bisa diternak? Ya tentunya saya jawab tidak, karena hewan ini hidup di alam bebas,” akunya.

Sementara itu, salah seorang salah seorang wisatawan yang berhasil ditemui kemarin, Sugeng mengaku mengisi libur lebaran dengan menjelajahi keindahan alam di Gunungkidul, mulai dari wisata alam Gua Pindul hingga keindahan beberapa pantai selatan yang ada di sana. Namun, yang paling penting, dia jauh-jauh dari Cilegon ingin merasakan kembali belalang goreng, salah satu penganan khas  Gunungkidul.

“Kalau di tempat saya, penganan ini hampir tidak ada. Jadi, kami menyempatkan ke sini untuk menikmati lagi, seraya berjalan-jalan mengisi liburan,” katanya.

Menurut dia, selain membeli belalang juga ingin merasakan gatot dan thiwul. Pasalnya, kedua jajanan berbahan baku singkong ini juga merupakan penganan khas di Bumi Handayani.

“Jujur kalau belalang goreng, saya sudah ketagihan. Tapi, untuk thiwul dan gatot saya masih penasaran dan ingin merasakannya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya