SOLOPOS.COM - Ilustrasi wisuda (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melepas 2.999 mahasiswa untuk mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik

Harianjogja.com, BANTUL – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melepas 2.999 mahasiswa untuk mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik periode 2016-2017 pada Selasa (1/8/2018) di Sportorium Kampus Terpadu UMY.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Mahasiswa dikerahkan di sebagian besar daerah pelosok yang tersebar pada 86 desa baik di wilayah DIY maupun Jawa Tengah.

Sebelumnya, UMY telah menerjunkan mahasiswa melalui KKN Mubaligh Hijrah sebanyak 278 mahasiswa, KKN di wilayah terdepan, terluar, tertinggal (3T) tercatat 148 mahasiwa, serta hibah dikti dengan 35 mahasiswa.

Wakil Rektor Bidang Akademik UMY Sukamta menjelaskan, Jumlah mahasiswa KKN yang diterjunkan periode kemarin merupakan yang terbanyak dari tahun sebelumnya.

Ia meminta agar mahasiswa bisa memahami kondisi masyarakat. Ia menekankan pada mahasiswa agar menguasai cara berkomunikasi dengan baik, menerapkan ilmu sesuai dengan bidangnya serta bertindak profesional.

“Program kerja yang disusun harus dilaksanakan secara maksimal, dengan penuh keikhlasan,” terangnya dalam rilis kepada Harianjogja.com, Selasa (1/8/2017).

Kepala Lembaga Penelitian Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY Gatot Supangkat menambahkan, mahasiswa ditempatkan di sembilan kabupaten/kota, 43 kecamatan dan 86 desa di DIY Jawa Tengah. Mereka telah diberikan pembekalan dengan berbagai program untuk membantu masyarakat pinggiran.

Kabid Sosial dan Budaya Bappeda DIY Sri Mulyani dalam kesempatan itu menyampaikan, di DIY masih banyak masyarakat masih dalam kondisi pra sejahtera.

Hal itu merupakan dampak ketimpangan wilayah, disebabkan dari perbedaan sumberdaya alam dan kondisi geografi. Karena itu, ia mengimbau kepada mahasiswa KKN yang akan terjun ke masyarakat, harus memaksimal komunikasi dengan pemerintah setempat untuk mendapatkan data awal sebagai acuan menentukan program kerja.

Ia juga menyarankan untuk mengarahkan ke pemberdayaan masyarakat dalam mengentaskan kemiskinan.

“Sehingga melalui kegiatan KKN UMY diharapkan bisa menjadi bagian dari pengurangan kemiskinan baik dengan pengembangan ekonomi masyarakat atau pemberdayaan. Harus menjadi agen perubahan serta mempunyai inovasi untuk diterapkan di lokasi KKN,” kata dia.

Lurah Desa Dlingo Bantul Bahrun Wardoyo mengaku, telah menerima mahasiswa KKN UMY selama lima tahun terakhir untuk pengembangan desanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya