SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembacokan (inform.kz)

Klithih Jogja jembali terjadi melibatkan pelajar sebagai pelakunya

Harianjogja.com, JOGJA– Aksi geng pelajar di Kota Jogja kembali meresahkan masyarakat. Polresta Jogja menangkap dua anggota geng pelajar salahsatu sekolah swasta di Kota Jogja, Jumat (3/3/2017). Mereka sempat membuang barangbukti celurit yang dipakai di sebuah pemakaman untuk menghilangkan jejak.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Mereka ditangkap setelah melakukan pembacokan terhadap dua korban di kawasan Jembatan Winong, Prenggan, Kotagede, Kota Jogja, Kamis (2/3/2017) sore. Aksi kriminal itu melibatkan dua anggota geng sesama pelajar yang kini ditetapkan sebagai buron oleh kepolisian.

Kedua tersangka adalah DY, 16, dan RN, 16 yang tercatat sebagai siswa kelas X sebuah SMA swasta di Kota Jogja. Dalam tindak kriminal itu DY yang bertindak sebagai eksekutor dengan sadis membacok dua korban Yoga yang juga pelajar dari sekolah lain. Di tempat berbeda gerombolan tersangka ini kembali membacok pengguna jalan.

DY dan RN ditemani dua pelajar lainnya yang semuanya berasal dari satu sekolah. Di siang bolong, komplotan ini membawa celurit di sepanjang perjalanan dengan maksud untuk mencari pelajar dari sekolah lain.

Setibanya di kawasan jembatan Winongo, Kotagede, gerombolan tersangka bertemu dengan korban Yoga dan teman-temannya yang juga pelajar berbeda sekolah. Gerombolan tersangka menanyakan asal sekolah korban, namun karena para pelaku membawa sajam, korban dan teman-temannya kabur.

Korban yang terpisah dengan temannya, ditendang oleh tersangka hingga motor terjatuh. Tersangka DY membacok korban Yoga hingga bersimbah darah kemudian kabur meninggalkannya. Setibanya di Jalan Ngeksigondo, komplotan geng ini kembali berbuat onar dengan membacok bernama Alif hingga menderita luka bacok di bagian wajah.

“Kami minta dua pelaku lain untuk segera menyerahkan diri, sebelum kami tangkap karena kami akan kejar mereka,” tegas Kapolresta Jogja Kombes Pol Tommy Wibisono, di Mapolresta Jogja, Jumat (3/3/2017).

Tommy menegaskan, pihaknya tidak pandang bulu akan tetap melanjutkan perkara itu sesuai prosedur hukum. Kedua tersangka yang ditangkap masih kelas X SMA, begitu juga dengan dua pelaku lain yang kini masih buron juga berasal dari sekolah yang sama.

Oleh karena itu, petugas tidak segan untuk menangkap dan memborgol mereka jika tidak segera menyerahkan diri. “Dua pelaku lain [buron], yang satu dia ikut membacok dan satunya lagi joki motor,” ungkap dia.

Berselang sekitar tujuh jam setelah kejadian, kedua pelaku ditangkap secara terpisah. Tersangka RN ditangkap di rumahnya sekitar pukul 20.30 WIB. Sedangkan DY ditangkap tiga jam setelahnya di sebuah tempat persembunyian. Adapun senjata tajam sengaja dibuang di sebuah pemakaman Prawirotaman, Mergangsan, Kota Jogja untuk menghilangkan jejak. Beruntung petugas menemukannya dan dijadikan sebagai barang bukti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya