Klithih Bantul terjadi di Seloharjo
Harianjogja.com, BANTUL — Geng klitih kembali beraksi di wilayah selatan Bantul. Dua warga Desa Seloharjo, Pundong menjadi korban kekerasan sejumlah pemuda tak dikenal tersebut.
Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan
Aksi kekerasan yang dilakukan geng klitih terjadi Selasa (27/6/2017) malam, tetapi baru diketahui belakangan karena tak dilaporkan ke polisi. Dua warga Dusun Nambangan, Desa Seloharjo, Pundong, Septian Nurafianto, 24 dan Imam Tri Saputra, 22 mengalami luka setelah diserang sekelompok orang tak dikenal.
Baca Juga : KLITIH BANTUL : Geng Masih Berkeliaran, 2 Orang Jadi Korban
Ayah Afi, Badrun Marhadi yang juga Kepala Desa Seloharjo, Pundong membenarkan kejadian itu.
“Korbannya anak saya, juga mas Imam itu warga saya tetangga juga,” ujar Badrun.
Menurut dia, kelompok klitih itu juga berulah setibanya di Seloharjo. Mereka menyerang seorang anak SMP yang menggunakan sepeda motor hingga terjatuh ke jurang. Beruntung, korban tidak mengalami luka serius.
Badrun memastikan, pelaku kekerasan tersebut bukan warga Seloharjo. Baik kedua korban menurutnya tidak mengenal siapa pelaku dan tidak memiliki masalah dengan mereka. Ia mengimbau masyarakat berhati-hati saat berkendara di malam hari, sebab sampai detik ini geng klitih masih berkeliaran di Bantul.
Kepala Polsek Kretek Kompol Salim menyatakan, kasus kekerasan tersebut sampai saat ini tidak dilaporkan ke lembaganya. Ia sendiri tidak mengetahui detail informasi kekerasan oleh geng klitih yang terjadi di wilayah Kretek.
Aksi kekerasan oleh kelompok geng klitih bukan kali pertama di Bantul. Kejadian seperti ini sudah tercatat berkali-kali, bahkan di Jogja menelan sejumlah korban jiwa. Di Bantul, kasus melibatkan geng klitih terakhir terjadi pada Februari lalu. Salah seorang siswa SD warga Desa Segoroyoso, Pleret diserang dengan senjata tajam oleh orang tak dikenal menggunakan sepeda motor.