Yosef Leon - Harian Jogja / Kaled Hasby Ashshidiqy | SOLOPOS.com
Solopos.com, JOGJA — Aksi klitih atau kejahatan jalanan di Kota Jogja kembali marak belakangan ini. Mewaspadai kejadian tak diinginkan, Polresta Jogja akan kembali menggiatkan patroli terbuka dan tertutup.
Sejumlah insiden yang disinyalir merupakan aksi klitih, bahkan hingga memakan korban jiwa, terjadi dalam rentang waktu yang berdekatan beberapa pekan terakhir. “Patroli terbuka dan tertutup akan kembali dilakukan personel yang waktunya bisa kapan saja. Ini tentunya menjadi perhatian kami juga,” kata Kapolresta Jogja, Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro, Kamis (12/8/2021).
Kapolresta mengungkapkan dalam patroli terbuka itu pihaknya akan melibatkan personel tertentu misalnya dari Satsabhara. Mereka akan berkeliling mengawasi titik-titik rawan dan kerap munculnya peristiwa kriminalitas.
Sementara, dalam patroli tertutup akan ada satuan tertentu pula yang melakukan pemantauan secara tidak langsung terhadap indikasi peristiwa kejahatan. Mereka juga akan mengantisipasi munculnya tindakan kejahatan jalanan.
Sementara, dalam patroli tertutup akan ada satuan tertentu pula yang melakukan pemantauan secara tidak langsung terhadap indikasi peristiwa kejahatan. Mereka juga akan mengantisipasi munculnya tindakan kejahatan jalanan.
“Razia rutin dan juga insidental nantinya juga akan ada,” ungkap dia.
Di sisi lain, Purwadi mengklaim terdapat penurunan angka kriminalitas selama kurang lebih satu bulan penerapan PPKM. Bahkan angka penurunan mencapai 40% pada Juli 2021 lalu.
“Jadi itu dari hasil anev [analisa dan evaluasi]. Turunnya ya lumayanlah, 14 kasus. Pada Juli kemarin dari catatan kami hanya ada 20 kasus,” imbuhnya.
Baca Juga: Miris! Tiga Remaja Pelaku Klitih Ditangkap Polres Bantul
Sementara kasus kejahatan lain yang juga cenderung turun adalah kasus pencurian dan penganiayaan seperti KDRT. “Rata-rata yang turun adalah pencurian dan penganiayaan, tapi yang rumah tangga ya. Lalu penipuan dan penggelapan juga signifikan turunnya,” jelas dia.
Lebih lanjut, dia menilai bahwa ada kemungkinan bahwa penerapan PPKM berimbas pada menurunnya angka kriminalitas itu. Sebab, dengan adanya pembatasan dan sejumlah penyekatan membuat masyarakat menjadi enggan untuk keluar dan memilih bertahan di rumah di masa pandemi ini.
“Jika kondisi sekarang terkait kriminalitas, harusnya lebih tinggi ya. Karena banyak orang tertekan, banyak orang punya butuh, tapi nyatanya tidak. Jadi (PPKM) tidak begitu signifikan dampaknya,” ujar dia.
Baca Juga: Klitih Bergelora Lagi, 3 Warga Jogja Jadi Korban
Meski begitu, pihaknya mengakui bahwa antisipasi dan juga tindakan pencegahan akan tetap dilakukan. Patroli serta kegiatan antisipasi oleh petugas polisi ke masyarakat akan terus diperketat.