Jogja
Senin, 26 September 2011 - 16:47 WIB

Kokap surga penambang andesit, warga minta Pemkab selektif

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO—Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap masih menjadi pesona bagi para penambang batu andesit. Hal ini diakui oleh Kepala Bidang Pertambangan dan Energi Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Kulonprogo, Mustafa Ali Mohammad.

Saat ditemui wartawan di kantornya Senin (26/9) dirinya mengatakan, berdasar pada peta persebaran mineral di seluruh DIY, pusat kandungan batuan andesit memang terpusat di Kulonprogo. ”Khususnya di arah barat dan barat laut Kulonprogo,” ujarnya.

Advertisement

Setidaknya ada tiga titik tambang potensial batuan andesit di desa tersebut. Pertama adalah di dusun Gunung Kukusan. Menurut Mustafa, dusun yang terletak di salah satu puncak perbukitan Menoreh tersebut memang secara kontur tanahnya berupa bebatuan andesit kompak. ”Sedang yang lain adalah Sangon dan Papak. Serta ada pula beberapa titik kecil di Desa Hargorejo,” kata dia.

Ia berharap potensi tersebut ke depan bisa dimanfaatkan oleh pemerintah Kulonprogo. ”Selama ini, pemerintah kurang memanfaatkan peluang itu,” ujarnya.

Ia menegaskan, dengan tidak adanya izin penggunaan ledakan dalam penambangan membuat banyak investor besar tak berani menambang di wilayah yang sangat potensial tersebut. Menurutnya, pemerintah masih terlalu mengkhawatirkan dampak akibat ledakan tersebut. ”Padahal, kalau memang dilakukan sesuai prosedur, ledakan itu tidak akan berdampak apapun,” ujarnya.

Advertisement

Meski begitu, sejumlah warga di sekitar lokasi penambangan justru mengeluhkan hal tersebut. Djemingan, salah satu warga Papak, menilai penambangan yang dilakukan di wilayahnya beberapa tahun lalu, bukannya menambah pendapatan warga, sebaliknya justru hanya menimbulkan kesusahan warga yang bermukim di sekitar wilayah penambangan.

Akibat penambangan tersebut, kata dia, akses jalan menuju titik tambang tersebut rusak berat. ”Meski penambangan sudah 3-4 tahun lalu, tapi ternyata hingga kini jalan yang rusak ini tetap dibiarkan saja,” ujarnya.

Menurutnya, penambangan yang dilakukan oleh investor-investor yang tidak bertanggung jawab, hanya akan merugikan masyarakat sekitar pertambangan saja. ”Jadi saya mohon, pemerintah untuk benar-benar selektif dalam memilih investor,” tegasnya.(Harian Jogja/Arief Junianto)

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif