SOLOPOS.COM - Beberapa siswa SD Muhammadiyah Menguri di Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulonprogo bersiap melakukan foto bersama usai mengikuti deklarasi hari dongeng nasional di sekolahnya, Sabtu (28/11/2015). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

Proses pendidikan bukan hanya tugas sekolah tetapi juga keluarga di rumah

Harianjogja.com, KULONPROGO-Proses pendidikan bukan hanya tugas sekolah tetapi juga keluarga di rumah. Setiap satuan pendidikan perlu menjalin kerja sama dengan pihak keluarga peserta didik demi memberikan pendidikan terbaik.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Hal itu diungkapkan Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Sukiman pada pembukaan Sosialisasi Program Pendidikan Keluarga Tahun 2017 di IKIP PGRI Wates, Kulonprogo, Senin (28/8/2017).

Menurutnya, permasalahan yang dihadapi anak saat ini semakin banyak dan kompleks, misalnya penyalahgunaan narkoba, pornografi, ketergantungan terhadap gawai canggih, dan kasus kekerasan. “Tentu itu memerlukan kerja sama kita semua dalam rangka mendampingi anak-anak,” kata Sukiman.

Sukiman meyakini pihak sekolah sudah melakukan berbagai upaya untuk menyiapkan generasi penerus bangsa, baik melalui kurikulum pendidikan maupun pendampingan lainnya.

Namun, dia menilai hasilnya tetap tidak akan optimal jika mengabaikan partisipasi keluarga. Sekolah diharapkan membuka pintu selebarnya bagi keterlibatan keluarga dalam pendidikan anak. Komitmen itu bisa dimulai dengan mengoptimalkan peran komite sekolah.

Sukiman lalu mengungkapkan, komite sekolah saat ini tidak boleh diisi oleh unsur sekolah, melainkan murni dari masyarakat. Sebanyak 50% dari strukturnya diisi oleh orang tua dari siswa yang masih aktif, sedangkan sisanya adalah tokoh masyarakat di lingkungan sekitar sekolah dan kalangan akademisi.

“Sehingga komite betul-betul jadi partner untuk memajukan sekolah,” ujar Sukiman.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kulonprogo, Sumarsana mengatakan hampir semua satuan pendidikan di Kulonprogo telah melakukan penyesuaian terhadap struktur komite sekolah berdasar peraturan terbaru.

Hal itu diharapkan memberikan energi baru dalam implementasi pendidikan keluarga. “Dibutuhkan strategi yang tepat sesuai dengan perkembangan jaman dan tetap mengedepankan hak anak,” ucap Sumarsana.

Sosialisasi Program Pendidikan Keluarga Tahun 2017 berlangsung sampai Kamis (31/8/2017) besok. Pesertanya merupakan seluruh kepala satuan pendidikan dan pengawas sekolah di Kulonprogo yang mencapai 796 orang.

Sementara itu, Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo berpendapat, peningkatkan kualitas pendidikan membutuhkan sinergitas antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Optimalisasi tri pusat pendidikan itu diyakini mampu mendukung perkembangan karakter, potensi akademik, dan budaya berprestasi anak.

“Kegiatan ini diharapkan meningkatkan kapasitas kepala satuan pendidikan dalam mengimplementasikan layanan pendidikan keluarga,” ungkap Sutedjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya