SOLOPOS.COM - Ilustrasi garam. (JIBI/Solopos/Dok.)

Komoditas pangan, kenaikan harga garam mempengaruhi hal lain.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Kenaikkan harga garam turut berpengaruh terhadap para pedagang makanan. Pasalnya garam sudah menjadi bahan tambahan utama hampir setiap makanan. Seperti pedagang mi ayam yang harus menaikkan harga setiap porsi mi ayam karena kenaikkan harga garam dan kebutuhan pokok lainnya.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Salah seorang pedagang mi ayam di Kecamatan Wonosari, Widodo mengatakan naiknya harga garam sangat berpengaruh terhadap penjualan mie ayam. Akibat kenaikkan harga garam secara bertahap sekitar satu bulan terkahir, pihaknya pun turut menaikkan harga setiap satu porsi mi ayam.

“Sebelumnya satu porsi Rp8.000 sekarang jadi Rp9.000,” kata dia, Senin (24/7/2017).

Meskipun harga garam tinggi, takaran garam untuk membuat satu prosi mi ayam tidak dikurangi. Pasalnya menurut dia garam adalah komponen wajib dalam sebuah masakan, jika dikurangi maka akan sangat berpengaruh terhadap cita rasa masakan.

Widodo mengaku tidak ingin pelanggannya kabur karena citarasa mi ayam buatannya berubah. Sampai saat ini meskipun kebutuhan pokok naik dan harga mie ayam ikut naik, pembeli tetap stabil.

“Ya mau bagaimana lagi karena meskipun garam naik ya tetap saja takarannya sama. Kalau dikurangi nanti rasanya berubah,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya