Jogja
Minggu, 8 Juli 2012 - 08:46 WIB

Komunitas BBB: Jadikan Sampah sebagai Berkah

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kegiatan anggota BBB (IST)

Kegiatan anggota BBB (IST)

Peduli lingkungan khususnya kepedulian pada sampah. Itulah yang dilakukan oleh para anggota Berkat Bagi Bumi (BBB). Bagi mereka, sampah haruslah memiliki manfaat.

Advertisement

BBB adalah forum yang terdiri dari beberapa komunitas pecinta lingkungan yaitu FOKAL, Gemah Ripah, Kopi liar, Shalink, HUB, dan Angon. Mereka yang tergabung dalam forum ini berkonsentrasi bekerja bagi kelestarian lingkungan.

Agun Pratama, Sekretaris BBB, pekan lalu menuturkan nama BBB diambil dari ide istilah Bahan Bahaya dan Beracun. ”Namun, di sini kami membentuk BBB yang berbeda, BBB yang arahnya positif. Apa yang dilakukan bisa menjadi upeti bagi bumi yang nantinya pada masa tua lebih baik dan sehat,” terang Agun.

Yunita Sari, Bendahara BBB mengatakan terbentuknya BBB awalnya dari enam orang yang lantas mempunyai ide untuk membentuk forum yang lebih besar. “Tagline kami juga penyemangat kami, obat awet muda untuk bumi yang renta. Ya, kami inginkan akan kesadaran masyarakat terhadap sampah dan lingkungan,” ujarnya.

Advertisement

Dengan ‘iming-iming’ sampah, terang Yunita, BBB bisa mengumpulkan sekitar 50 anggota dari enam komunitas seperti FOKAL (Forum Keluarga dan Anak Cinta Lingkungan). Forum ini antusias kepedulian terhadap persoalan lingkungan hidup telah diwujudkan.

Ia juga menjelaskan, baru-baru ini BBB memulai sebuah gerakan yaitu Ijolan Sampah. Gerakan tersebut dicanangkan pada 23 April dan 10 Juni lalu. Gerakan yang melibatkan warga ini dikemas dengan menarik. Ada ibu dan anak-anak yang terlibat. “Mereka [ibu dan anak] tampil memakai kostum yang olahannya dari sampah plastik dan sejenisnya dengan modifikasi sesuai kreativitas anak-anak,” terangnya.

Selain FOKAL ada Gemah Ripah yang konsep awal dibuat peduli terhadap sampah di Jogja. Kopi Liar yang notabene komunitas pecinta alam yang tetap peduli terhadap lingkungan sekitar.

Kemudian, Shalink (Sahabat Lingkungan) yang merupakan bentukan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) juga. Komunitas sepeda atau yang akrab disapa HUB, juga mengelola samapah dan peduli akan lingkungan. Nah, terakhir ada Angon yang di mana adalah sekolah alam yang fokus terhadap lingkungan.

Advertisement

“Dulu awal kami membentuk komunitas ini enggak cukup bersihin sampah saja, tetapi juga mengelola, mengolahnya menjadi sebuah barang yang memiliki nilai. TPS [Tempat Pembuangan Sampah] di Jogja ini kan sudah menumpuk sekali. Jadi, ya inisiatif kami saja, bagaimana caranya sampah itu tidak berakhir di TPS, melainkan menjadi barang yang bermanfaat,” papar Yunita.

Komunitas ini bekerja sama dengan Walhi dan tempatnya pun masih di Walhi. “Kami diberi wadah di sini. Dengan adanya acara-acara juga biasanya masih bertempat di Walhi,” katanya 

Sadar Sampah

Bicara soal konsep, Yunita mengatakan, bahwa komunitasnya ingin menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan sampah. “Bagaimana caranya orang-orang itu lebih hidup dengan adanya sampah,” katanya.

Advertisement

Sebenarnya, terang Yunita, sedini mungkin semua sampah itu bisa dipilah-pilah sesuai kategorinya. Bahkan setiap rumah itu kalau bisa memiliki tempat sampah yang sudah dibedakan jenisnya. Misalnya saja, organik dan anorganik atau yang basah dan yang kering.

“Dilihat dari beberapa gabungan komunitas, contoh saja komunitas sepeda, ini lebih membawa spirit seseorang ketika menggunakan sepeda. Untuk pedagang, ketika masih bisa menggunakan plastik, kenapa tidak?” katanya.

Yunita menambahkan berdasar pengalaman, dalam ijolan sampah pada bulan lalu BBB menerima donasi barang masih layak pakai. Orang-orang bisa membawa sampah dan menukarkannya dengan barang-barang yang masih layak pakai.

Dengan mengumpulkan poin, hasil banyaknya sampah yang mereka kumpulkan bisa ditukarkan dengan buku tas, dan lainnya.

Advertisement

“Anak-anak memang jauh lebih banyak yang menukarkan sampahnya di acara kami kemarin. Oh, ternyata sampahku itu masih ada harganya,” kata Yunita sambil menirukan ucapan salah satu anak.

Menurut Jamaluddin, Ketua BBB, acara ijolan sampah juga menarik perhatian orang-orang yang berasal dari luar Jogja maupun luar Jawa. “Sudah beberapa daerah yang menghubungi kami untuk membuat acaranya di luar kota, seperti Bali. Masyarakat luar kota saja sangat antusias dengan apa yang kami lakukan. Itu membuat kami senang, bangga, dan menambah semangat,” paparnya.

Biodata BBB

Ketua                   : Jamaluddin Latif

Wakil Ketua         : Ning Reswani

Sekretaris   : Agun Pratama

Advertisement

Bendahara  : Yunita Sari

Anggota      : 50 anggota (dari 6 komunitas)

Sekretariat  : WALHI, Jalan Nyi Pembayun 14 A, Karangsamalo, Kotagede, Jogja

Advertisement
Kata Kunci : Bbb Komunitas Sampah Walhi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif