Jogja
Minggu, 26 Agustus 2012 - 09:24 WIB

Komunitas Homemade Healthy Baby Food (HHBF), Masak Sendiri Makanan Bayi

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Komunitas Homemade Healthy Baby Food (HHBF) (JIBI/Harian Jogja/Anissa Nurul Kurniasari.)

Komunitas Homemade Healthy Baby Food (HHBF) (JIBI/Harian Jogja/Anissa Nurul Kurniasari.)

Komunitas ini terdiri dari para ibu yang berkomitmen membuatkan makanan bagi para bayi mereka, demi menghindari makanan instan. Mereka memasak makanan bayi yang sehat dan bebas pengawet.

Advertisement

Para ibu ini menamai komunitas mereka Homemade Healthy Baby Food (HHBF).   “Awalnya terbentuk dari pusatnya di Jakarta oleh Melina Adhi. Untuk perwakilan ibu-ibu wilayah Jogja, Asri Priyani membentuk HHBF Cabang Jogja. Dengan 72 anggota berbagai latar belakang, ibu-ibu yang berdomisili di Jogja juga bisa bergabung di sini,” ujar Tika Parwati, anggota HHBF Jogja, pekan lalu.

Melalui jejaring sosial Facebook, pada 8 Mei 2011, HBBF dibentuk. Grup se-Indonesia, beranggota 23.000 lebih. “Tak cuma Indonesia saja, HHBF tersebar juga hingga luar negeri [para anggotanya], seperti Singapura, Jepang, dan beberapa negara bagian di Eropa,” terang Tika.

Advertisement

Melalui jejaring sosial Facebook, pada 8 Mei 2011, HBBF dibentuk. Grup se-Indonesia, beranggota 23.000 lebih. “Tak cuma Indonesia saja, HHBF tersebar juga hingga luar negeri [para anggotanya], seperti Singapura, Jepang, dan beberapa negara bagian di Eropa,” terang Tika.

Tujuan awal dibentuknya komunitas ini adalah sebagai sarana saling berbagi pengalaman para orangtua menyiapkan makanan sehat untuk bayinya. Khusus untuk bayi, makanan ini lebih dikenal sebagai makanan pendamping selain air susu ibu (ASI) yang diberikan setelah enam bulan, yaitu setelah masa ASIX atau ASI Eksklusif 0-6 bulan.

Salah satu anggota HHBF Jogja, Eka Wahyu Pramita, mengatakan, makanan pendamping ini umum disebut sebagai MPASI 6-12 bulan (Makanan Pendamping ASI), bukan sebagai pengganti ASI, artinya makanan utama bayi 6-12 bulan adalah tetap ASI, dan makanan pendamping ASI (MPASI) sebagai pendamping sebagai sarana bayi belajar makan dengan pola makan yang baik.

Advertisement

Tika menjelaskan untuk setiap programnya, HHBF membuat tema yang berbeda saat pertemuan dengan anggota lainnya. Makanan dan minuman untuk bayi dibuatnya sendiri tanpa gula dan garam bagi bayi berumur di bawah satu tahun. Sedangkan bayi berumur satu tahun ke atas sudah diperbolehkan menggunakan gula dan garam tapi minimalis saja.

“Makana pendamping ASI ini sebagai sarana belajar untuk makanan bayi yang lebih baik lagi. Tujuannya adalah sebisa mungkin membuat makanan bayi yang sehat. Terlebih mengenalkan cita rasa bagi si bayi agar bisa menyukai makanan sehat, terutam buah-buahan dan sayuran,” katanya.

Kategori makanan sehat, lanjut Tika, untuk bayi berumur enam bulan diberi pure buah. Misalnya saja jagung yang diolah menjadi pudding. Kemudian umur tujuh bulan diperkenalkan dengan karbohidrat seperti beras, kentang, ubi, dan jagung.

Advertisement

Selanjutnya, umur delapan bulan diberi protein hewani sperti ikan, ayam, dan daging. Tak ketinggalan keju juga sudah bisa diolah. Sedangkan umur semilan dan sepuluh bulan, bayi diperkenalkan dengan protein nabati serta bubur tim.

Berbagi Resep

Di HHBF sendiri, jika ada salah satu anggota yang kesulitan bahan makanan untuk si bayi bisa sharing resep dengan anggota lainnya. “Setiap bayi kan berbeda takaran. Mungkin untuk setiap harinya, bayi berumur enam bulan diberi enam sendok makan MPASI. Sedangkan tujuh bulan ke atas bisa diberi lebih dari enam sendok makan,” papar Tika.

Advertisement

Sedangkan Eka Wahyu Pramita mengatakan masing-masing berbagi pengalaman ibu dengan bayinya, timpal Eka, bayi yang awalnya sembelit dan mudah terserang penyakit. Dengan MPASI, diharapkan anak lebih menyukai buah dan sayur.

Selain merangsang pertumbuhan gigi, juga memperkenalkan anak terhadap tekstur buah dan sayur yang dimakannya.

“Bagi ibu-ibu yang tidak bisa memasak, bisa berbagi tips dan resep makanan untuk si bayi. Pada umur enam bulan memang diperkenalkan sistem buah yang dilengkapi dengan tes alergi guna meminimalisasi alergi anak terhadap buah tertentu,” katanya.

Lanjutnya, sejauh ini ibu-ibu yang tergabung di HHBF selain membuat makanan sendiri untuk si bayi. Sebagian dari ibu-ibu mencoba membuka catering makanan bagi balita. “Agar bisa saling bertukar pengalaman, bergabung saja ke Grup Facebook kami,” saran Tika. 

BIODATA PENGURUS

Perwakilan Jogja  : Asri Priyani

Koordinator Jogja          : Eka Wahyu Pramita

Anggota               : 72 orang

Facebook              : Homemade Healthy Baby Food Ibu-Ibu Jogja

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif